Jakarta (ANTARA) - Kolaborasi adalah sebuah keharusan, kunci utama dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital, kata Koordinator Aplikasi, Direktorat Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Azhar Iskandar Zainal dalam diskusi daring, Selasa.

Azhar mengatakan Kemenparekraf sejak 2016 telah memperkenalkan program Baparekraf for Startup (BEKUP) dalam rangka mendukung pertumbuhan startup digital di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi semua itu tak bisa dilakukan hanya satu pihak.

"Tidak bisa dilakukan hanya dari pemerintah, sebagai regulator dan fasilitator kami bekerjasama dengan praktisi, akademisi, industri dan komunitas. Itu cara membangun ekonomi startup digital yang lebih kondusif," jelas dia.

BEKUP merupakan program tahunan yang diinisiasi oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Pada 2021, BEKUP hadir dengan BEKUP Academy yang menargetkan 400 startup dari berbagai tahap & BEKUP Mentor Training Program yang menargetkan 100 mentor.

Dia berharap pertumbuhan startup-startup di Indonesia tak cuma memberi keuntungan untuk pihak startup, tapi juga bisa meningkatkan nilai ekspor Indonesia hingga menciptakan tenaga kerja seluas-luasnya.

Baca juga: Startup ditantang bangkitkan ekonomi kreatif & pariwisata lewat BEKUP

Chief Executive Officer Atourin, Benarivo Putra, yang merupakan alumni dari BEKUP, punya pendapat serupa soal kolaborasi. Di tengah pandemi, bagi sebagian startup kolaborasi jadi satu-satunya cara untuk bertahan. Dia mencontohkan startup yang didirikannya kini sudah berkolaborasi dengan masyarakat, universitas, korporasi hingga pemerintah.

"Itu semua dilakukan secara bertahap, tujuannya adalah bisa memberi manfaat lebih banyak. Kalau berkolaborasi, semua punya porsi masing-masing dan saling melengkapi," ujar Benarivo.

Pihaknya berkolaborasi dengan masyarakat di berbagai daerah untuk melakukan digitalisasi dalam rangka memasarkan produk lokal, sementara pemerintah diajak bekerjasama untuk menguatkan ekosistem lokal.

"Tujuannya membuat teman-teman pelaku pariwisata lokal bisa bertahan dan produktif lewat digitalisasi," katanya.

Pengurus Inti Coworking ID & Ketua Pelaksana BEKUP 2021 Tahapan Accelerate dalam Kick-Off BEKUP 2021
Andi Saptari juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyaksikan sendiri bagaimana para pelaku startup tanah air terus bertahan di tengah krisis pandemi.

“Sinergi sangat diperlukan dalam membangun ekosistem startup terutama untuk melewati masa pandemi. Peran Pemerintah bukan hanya sebagai regulator namun juga sebagai elevator antara pelaku industri (startup, venture capital, komunitas dan semua pihak untuk mengakselerasi perkembangan usaha startup digital di Indonesia. Dengan Program BEKUP 2021 ini kami yakin upaya kolaborasi di era disrupsi ini akan menambah pertumbuhan kewirausahaan dan ekonomi Indonesia.” ungkap Andi.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Neil El Himam dalam sambutannya mengatakan program BEKUP diharap bisa melahirkan startup yang menciptakan inovasi serta teknologi berdampak positif bagi masyarakat.

"Apalagi saat pandemi, startup diharap membuat terobosan bermanfaat agar masyarakat bisa bangkit di tengah pandemi."

Pada tahun ke-6 ini, BEKUP akan digelar di 5 Kota yakni, Jakarta, Malang, Manado, Pekanbaru, dan Yogyakarta.

Baca juga: Menparekraf: Ekosistem ekonomi digital yang kuat jadi hal krusial

Baca juga: Ini masalah yang buat "startup" tidak bertahan lama

Baca juga: Pandemi COVID-19 dorong percepatan digitalisasi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021