Moskow (ANTARA) - India pada 1 Mei akan menerima pengiriman pertama vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan COVID-19, kepala Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev, mengatakan kepada Reuters pada Senin (26/4).

Dia tidak mengatakan berapa banyak vaksin yang akan diangkut dalam pengiriman pertama atau di mana vaksin itu akan dibuat.

India, dalam cengkeraman gelombang kedua pandemi, sedang berjuang untuk mengatasi lonjakan infeksi virus corona yang merepotkan rumah sakit.

Negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat telah berjanji untuk mengirim bantuan medis yang dibutuhkan.

"Dosis pertama akan diberikan pada 1 Mei," kata Dmitriev, seraya menambahkan ia berharap pasokan Rusia akan membantu India keluar dari pandemi segera.

Dana harta negara RDIF Rusia, yang memasarkan Sputnik V secara global, telah menandatangani perjanjian dengan lima produsen terkemuka India untuk transaksi lebih dari 850 juta dosis vaksin setahun.

RDIF memperkirakan produksi vaksin di India akan mencapai 50 juta dosis sebulan pada musim panas dan terus meningkat.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan situasi di negara terpadat kedua di dunia itu sebagai "sangat memilukan". WHO berencana untuk menyediakan staf dan pasokan tambahan, termasuk perangkat konsentrator oksigen.

Perusahaan farmasi Rusia, Pharmasyntez, mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa mereka siap untuk mengirimkan hingga satu juta pak obat antivirus remdesivir ke India pada akhir Mei, setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Rusia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus corona India mencapai rekor puncak hari kelima

Baca juga: Menkes: Mutasi virus India sudah sampai di Indonesia


Baca juga: Kemenperin pertimbangkan kirim bantuan tabung oksigen ke India

Penjelasan Menkes tentang lonjakan kasus COVID-19 di India

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021