pemerintah akan menggunakan tiga merek vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan komitmen sekitar 35 juta vaksin untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin COVID-19.

"Sampai hari ini kita sudah ada lebih kurang 35 juta dosis untuk kepentingan vaksin gotong-royong," ujar Honesti Basyir dalam rapat kerja bersama DPR dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Disampaikan bahwa pemerintah akan menggunakan tiga merek vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.

"Untuk vaksin gotong royong ini kita mengacu pada Permenkes nomor 10 tahun 2021, mekanismenya nanti kita akan kerja sama dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) untuk proses registrasinya," paparnya.
Baca juga: 806 faskes dipersiapkan untuk Vaksinasi Gotong Royong

Ia mengatakan semua korporasi yang terlibat dalam vaksin gotong royong ini akan meregistrasikan jumlah karyawan dan jumlah anggota keluarganya, yang selanjutnya diserahkan ke Kemenkes untuk menentukan kebijakan harga hingga layanan vaksinasinya.

"Kami di Bio Farma juga akan melakukan registrasi tapi hanya khusus untuk BUMN," ucapnya.

Honesti memaparkan bahwa, Sinopharm akan mengirimkan vaksin sebanyak 15 juta dosis secara bertahap.

"Pada minggu keempat April ini dijadwalkan kita akan mendapatkan vaksin Sinopharm sebanyak 500.000 dosis vaksin," paparnya.

Kemudian, lanjut dia, pada periode April - Juli 2021 akan ada tambahan tujuh juta dosis. Dan pada kuartal ketiga sampai kuartal keempat ada tambahan 7,5 juta dosis vaksin yang bersal dari China itu.

Baca juga: Pemprov Jabar sebut 10 juta vaksin tiba di Bio Farma Selasa petang
Untuk vaksin merek Sputnik V, Honesti menyampaikan, rencananya akan datang sekitar 20 juta dosis vaksin asal Rusia itu ke Indonesia.

"Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EuA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar," ucapnya.

Ia mengatakan, jika EuA itu sudah keluar pada April atau awal Mei ini, sebanyak 5 juta dosis per bulannya akan dikirimkan hingga bulan Juli.

Sedangkan vaksin CanSino, Honesti mengatakan, saat ini masih dalam proses dan sudah ada komitmen sebanyak lima juta dosis vaksin.

"Di mana mereka akan mengirimkan antara bulan Juli - September 2021 sebanyak tiga juta dosis. Kemudian dua juta dosis lagi pada kuartal keempat 2021," katanya.

Ia menambahkan bahwa vaksin CanSino asal China itu hanya memerlukan satu kali suntikan.
Baca juga: Erick: Vaksin COVID-19 mandiri bukan prioritas pemerintah

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021