Kuala Lumpur (ANTARA) - Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menawarkan bantuan kerjasama kepada pemerintah Malaysia untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada warga negara asing (WNA) yang tinggal di negara tersebut.

Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi merangkap menteri penyelaras Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan, Khairy Jamaluddin mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di Putrajaya, Senin.

"Saya telah berbincang dengan Majelis Keselamatan Negara Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Perdagangan Internasional dan Kementrian Luar Negeri untuk suntikan WNA di Malaysia termasuk staf kedutaan, pelajar, pendatang dengan izin dan juga pendatang tanpa izin," katanya.

Pihaknya juga sudah menerima surat dari PBB yang menawarkan kerjasama dalam perkara ini yang akan dibawa dalam rapat kabinet untuk menjadi keputusan dasar.

Pada kesempatan yang sama Khairy mengatakan fase kedua Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan yang mengutamakan warga lanjut usia, orang cacat dan golongan berpenyakit kronik akan dimulai 19 April 2021.

"Panggilan untuk suntikan vaksin akan diberikan mulai 5 April, dua Minggu lebih awal sebelum tanggal pelaksanaan dengan menggunakan aplikasi MySejahtera, panggilan telepon dan SMS," katanya.

Khairy mengatakan hingga 28 Maret kira-kira dua juta individu dalam golongan fasa kedua telah mendaftar melalui aplikasi MySejahtera dari sasaran sembilan juta orang.

"Sementara menunggu pendaftaran golongan fase kedua dan bila stok vaksin mencukupi, mereka yang telah mendaftar di pada fase ketiga, akan didahulukan untuk menerima suntikan vaksin," katanya.

Sekiranya pendaftaran fase kedua rendah, ujar dia, pihaknya tidak akan menunggu dan proses vaksinasi bagi fase ketiga akan dipermudah.

Baca juga: Malaysia nyatakan vaksin AstraZeneca aman digunakan

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021