Jakarta (ANTARA) - Komisi XI DPR merespon pembentukan Holding Ultra Mikro yang melibatkan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian mengingat kultur berbeda yang dimiliki ketiga perusahaan negara tersebut.

"Pegadaian merupakan harapan dan solusi masyarakat dalam mencari sumber pendanaan secara cepat dan mudah. Bila holding jadi dibentuk, maka masyarakat akan kesulitan mengakses dana dari Pegadaian," kata Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan keberadaan Pegadaian terlihat saat masyarakat memenuhi kantor-kantor Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan di musim masuk sekolah dan Lebaran. Bisnis inti Pegadaian yang berkaitan dengan emas dinilai akan kesulitan dalam sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan ultra mikro ke depan.


Baca juga: Holding ultra mikro dinilai mampu dorong ekosistem pembiayaan UMKM


Para pelaku ultra mikro yang sekarang sudah banyak bergabung dalam berbagai aplikasi online, seperti milik Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Gofood, Grabfood, dan lainnya membuat sinergi Holding Ultra Mikro perlu dipertimbangkan kembali, karena para pelaku usaha sudah selangkah lebih maju.

"Problem yang tidak kalah ringan adalah tentang adanya sikap Serikat Pekerja Pegadaian yang dengan tegas menolak rencana holding ini. Penolakan tersebut tidak bisa dianggap remeh," kata Heri Gunawan.

Dalam rapat dengar pendapat yang dilakukan secara tertutup itu, Komisi XI DPR belum memberikan persetujuan terkait rencana holding dan meminta ketiga perseroan untuk menyiapkan dokumen terkait pembentukan Holding Ultra Mikro dalam hal peningkatan profitabilitas, efisiensi bisnis, dan konsep sinergi.


Baca juga: Erick Thohir ungkap target dan harapan holding ultra mikro

Legislator juga meminta jaminan agar tidak ada pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan, strategi mempertahankan entitas bisnis, dan penguatan modal perusahaan.

Sekedar informasi, sinergi ketiga perseroan pelat merah ini bertujuan menciptakan efisiensi biaya dana dari lembaga yang terlibat, sehingga ekspansi usaha bisa dilakukan dengan biaya murah. Kehadiran holding tersebut diproyeksikan bisa menghasilkan sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia.



Baca juga: Erick Thohir sebut sinergi BRI-PNM-Pegadaian untuk dukung UMKM

Baca juga: Anggota DPR: Holding ultra mikro akan dorong pengembangan UMKM

Baca juga: Indef: Holding BUMN ultra mikro bisa lepaskan dari rentenir

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021