tim universitas Andalas dapat dihubungi lewat media sosial atau bisa lewat Whats up, jika ada yang meminta untuk memberikan jasa konsultasi,
Mamuju (ANTARA) - Universitas Andalas Provinsi Sumatera Barat membuka klinik untuk memeriksa kontruksi bangunan yang guncang gempa di kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar.

"Dalam rangka pemulihan bencana gempa Mamuju, universitas Andalas membuka klinik untuk memeriksa kontruksi bangunan yang guncang gempa di kabupaten Mamuju," kata Ahli perkuatan rumah rakyat dan assesmen bangunan pasca gempa Universitas Andalas, Dr. Febrin Anas Ismail di Mamuju, Jumat

Ia mengatakan, pembukaaan klinik kontruksi bangunan gempa di Mamuju telah dikerja samakan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk penanganan pasca gempa.

"Klinik bangunan yang didirikan ini untuk memeriksa bangunan yang sakit, seperti dokter memeriksa manusia ketika sakit, dan ini bangunan yang sakit nanti akan dikonsultasikan apakah masih layak digunakan atau mengalami kerusakan parah dan untuk mengetahui kerusakannya," ujarnya.
Baca juga: Teknologi konstruksi tahan gempa dukung pembangunan infrastruktur
Baca juga: BPPT: Konstruksi bangunan adopsi kekuatan guncangan


Menurut dia, tim universitas Andalas akan dapat dihubungi lewat media sosial atau bisa lewat Whats up, jika ada yang meminta untuk memberikan jasa konsultasi,

Ia menyampaikan, Klinik Universitas Andalas nantinya akan dipusatkan di di poski Transisi Darurat Kantor Gubernur Sulbar, untuk melayani pertanyaan atau permintaan konsultasi warga yang bangunannya digoncang gempa.

Ia mengatakan, masyarakat juga dapat langsung berkunjung ke Klinik, melaporkan atau mempertanyakan kondisi rumahnya pasca gempa.

Universitas Andalas menyiapkan 10 personil sumber daya manusia yang akan membantu masyarakat dan terdapat tenaga tambahan akan dari lokal.

Sementara itu Kordinator Bidang Data dan Informasi, Safaruddin Sanusi, yang juga juga berterima kasih kepada Universitas Andalas atau dibangunnya klinik bangunan di Sulbar dan berharap pemulihan bangunan rusak di Sulbar dapat dilaksanakan.
Baca juga: Teknologi konstruksi tahan gempa jawab tantangan kerugian ekonomi
Baca juga: Konstruksi Bandara Yogyakarta mampu tahan gempa 8,8 magnitudo

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021