realisasi ekspor perhiasan/permata mencapai 148,05 juta dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Realisasi ekspor komoditas perhiasan/permata Jakarta pada Januari 2021 mencapai 109,25 juta dolar AS atau tumbuh positif 19,7 persen jika dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 91,25 juta dolar AS saat kinerja ekspor impor melesu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Buyung Airlangga dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin, menjelaskan perhiasan/permata merupakan salah satu komoditas unggulan yang tumbuh positif bersama dengan komoditas lain seperti mesin/pesawat mekanik, barang rajutan, sabun dan pembersih serta susu, mentega dan telur.

Meski mencatatkan pertumbuhan positif, namun jika dibandingkan Januari 2020, realisasi ekspor perhiasan/permata mencapai 148,05 juta dolar AS atau mengalami kontraksi 26,21 persen.

Sementara itu, komoditas ekspor yang menurun pada Januari 2021 dibandingkan Desember 2020 di antaranya kendaraan dan bagiannya mencapai 261,12 juta dolar AS atau turun 0,94 persen.

Baca juga: Awal 2021, kunjungan wisman ke Jakarta turun 94,3 persen

Kemudian, ekspor ikan dan udang mencapai 64,20 juta dolar AS atau merosot 26,88 persen dan berbagai produk kimia mencapai 32,47 juta dolar AS atau melorot 2,27 persen.

Buyung lebih lanjut menjelaskan kinerja ekspor DKI Jakarta secara keseluruhan pada Januari 2021 merosot akibat dampak COVID-19 yang kontraksi 3,53 persen jika dibandingkan Desember 2020.


BPS DKI mencatat pada Januari 2021, realisasi nilai ekspor DKI mencapai 845,75 juta dolar AS atau turun 3,53 persen dibandingkan Desember 2020 mencapai 876,72 juta dolar AS.

Sedangkan jika dibandingkan periode sama yakni Januari 2020, realisasi ekspor DKI mencapai 827,16 juta dolar AS atau tumbuh positif 2,25 persen.

Baca juga: BPS: Penduduk miskin di Jakarta bertambah akibat adanya pandemi

Adapun lima negara tujuan utama ekspor DKI Jakarta adalah Singapura, Filipina, China, Amerika Serikat dan Malaysia.

Sementara itu, kinerja impor DKI juga menurun pada Januari 2021 mencapai 4.522,03 juta dolar AS atau turun 4,62 persen jika dibandingkan Desember 2020 mencapai 4.780,84 juta dolar AS.

Begitu juga dibandingkan posisi Januari 2020, kinerja impor juga turun mencapai 15,74 persen yang saat itu mencapai 5.366,64 juta dolar AS.

Adapun impor menurut penggunaan barang yang mengalami penurunan yakni untuk konsumsi sebesar 23,67 persen dan barang modal sebesar 9,55 persen.

Baca juga: BPS: Persentase penduduk miskin di Jakarta bertambah 0,16 persen

Sedangkan impor untuk bahan baku/penolong yang tumbuh positif mencapai 2,06 persen.

BPS DKI menjelaskan ekspor DKI Jakarta mencakup semua ekspor barang yang secara administrasi tercatat berasal dari DKI Jakarta, termasuk barang yang diproduksi di Jakarta dan dari provinsi lain yang distok di Jakarta.

Pengiriman barang ekspor DKI Jakarta itu dilakukan melalui pelabuhan muat DKI Jakarta serta beberapa pelabuhan lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021