Ada tiga lokasi yang kami tinjau untuk relokasi warga tersebut.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau sejumlah lokasi yang dinilai dapat menjadi alternatif bagi tempat relokasi korban longsor yang menimpa Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

"Ada tiga lokasi yang kami tinjau untuk relokasi warga tersebut," kata Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Fitrah Nur, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, berdasarkan hasil peninjauan lapangan, lokasi yang diusulkan memiliki lahan yang cukup luas.

Baca juga: Kemen-PUPR berkoordinasi bahas relokasi korban longsor Sumedang

Ia mengungkapkan bahwa lokasi pertama adalah tanah kas Desa Tegal Manggung milik pemda setempat, yang memiliki luas lahan sekitar 27,26 hektare dan saat ini masih berupa lahan kebun atau ladang.

"Lokasi ini juga diminati oleh warga terdampak namun terkendala pembebasan lahan," terangnya.

Lokasi kedua berada di kawasan Perumahan El Hago Residence milik PT Altha Land Property yang menjadi anggota asosiasi pengembang Asprumnas.

Baca juga: BMKG: Bencana longsor di Sumedang terjadi di puncak musim hujan

Di lokasi ini, lanjutnya, bisa digunakan untuk relokasi mandiri dan memiliki luas lahan 10 hektar. Saat ini eksisting berupa lahan perumahan namun terkendala masih belum disepakatinya pembiayaan pembangunan rumah.

Lokasi ketiga berada di Lokasi Perumahan PT. SBG dan dapat digunakan untuk relokasi mandiri dengan luas lahan 14 hektare. Kondisi eksisting berupa lahan perumahan dan lokasi sudah direkomendasi oleh ahli geologi namun diperlukan pematangan lebih lanjut.

"Kami minta pemda segera memutuskan lokasi relokasi yang tepat untuk warga. Jadi kami bisa segera menyalurkan bantuan perumahan berupa pembangunan Risha," katanya.

Jumlah korban bencana longsor berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang Nomor 74 Tahun 2021 tentang Penetapan Kepala Keluarga Korban Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang yang Direlokasi tanggal 29 Januari 2021 adalah sebanyak 129 KK.

Jumlah ini masih terus bertambah seiring dengan hasil identifikasi Tim Penanganan Bencana Kabupaten Sumedang, yaitu sebanyak 131 KK (data 9 Februari 2021) dan 139 KK (data 11 Februari 2021).

"Kami menunggu hasil validasi final terkait data warga terdampak bencana longsor dan identifikasi lokasi relokasi mandiri yang diusulkan oleh pengembang Perumahan SBG dan Perumahan Pondok Daud yang terdampak longsor," ujar Fitrah Nur.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021