Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya
Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, mengeluarkan 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer (km) ke arah barat daya pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

"Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.

Selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm selama 12.8-96.8 detik, serta satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 9 detik.

Baca juga: BPPTKG: Awan panas Merapi tak muncul karena suplai magma kecil

Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan.

Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dengan suhu udara 13,5-25,3 derajat Celsius, kelembaban udara 75-79 persen dan tekanan udara 626.9-704.8 mmHg.

Berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan terakhir, dari 5 hingga 11 Februari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Baca juga: Gunung Merapi tujuh kali meluncurkan guguran lava

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga km dari puncak gunung.

Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sejauh 1.000 meter

Baca juga: BPPTKG deteksi pertumbuhan kubah lava baru di puncak Gunung Merapi

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021