Beijing (ANTARA) - Warga Beijing dianjurkan tidak bepergian ke luar kota selama libur Tahun Baru dan Tahun Baru Imlek karena pemerintah ibu kota China itu sedang menghadapi kemunculan kembali kasus COVID-19 secara sporadis.

Warga, karyawan perusahaan, pengurus partai, dan organ pemerintahan sebaiknya tetap tinggal di Beijing dan tidak bepergian ke beberapa kota atau wilayah berisiko tinggi dan menengah, kata Wakil Sekretaris Pemerintah Kota Beijing Chen Bei seperti dikutip media milik partai berkuasa di China, Sabtu.

Untuk mencegah terjadinya klaster baru, Beijing akan memperketat persetujuan izin penyelenggaraan acara-acara besar dan tidak akan menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang. 

Gedung bioskop, perpustakaan, museum, dan tempat hiburan diizinkan beroperasi dengan kehadiran orang 75 persen dari total kapasitas, kata pejabat itu.

Untuk mengurangi risiko selama perjalanan, pemerintah ibu kota juga mengingatkan maskapai penerbangan, operator kereta api, dan jalan tol utnuk mengecek suhu tubuh penggunanya dan memberikan cairan disinfektan.

Kebijakan itu diambil setelah Beijing mendapati tiga kasus positif selama sepekan.

Kasus baru ditemukan pada seorang karyawan maskapai Asiana Airlines Cabang Beijing, Jumat (25/12), sepulang dari Korea Selatan pada Kamis (24/12).

Pemerintah Distrik Chaoyang telah berhasil memverifikasi kasus itu dengan pihak Korsel dan mengidentifikasi karyawan tersebut sebagai kasus tanpa gejala.

Kantor Asiana Airlines di Distrik Chaoyang telah ditutup untuk keperluan pencegahan dan pengendalian COVID-19.

Pemkot Beijing juga telah mengumpulkan 1.255 sampel dari kantor tersebut dan hasil semuanya negatif, sedangkan 43 orang kontak dekat telah dikarantina.

Sebanyak 4.345 orang yang melakukan aktivitas di sekitar kantor tersebut juga telah selesai menjalani tes usap pada Jumat malam.  

Baca juga: Beijing perpanjang masa karantina pendatang menjadi 21 hari

Baca juga: WHO: Beijing sambut kunjungan tim penyelidik COVID-19 ke China


 

Dubes RI keliling kota pastikan Beijing kondusif

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020