para masyarakat negara pulau dan kepulauan merupakan rakyat yang tangguh
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak negara pulau dan kepulauan yang tergabung dalam Archipelagic and Island State (AIS) Forum untuk bersatu menghadapi tantangan di masa pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh seluruh dunia ini telah mengubah berbagai tatanan masyarakat. Seluruh negara pulau dan kepulauan harus menjunjung tinggi solidaritas untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama," katanya saat memimpin Pertemuan ke-3 Tingkat Menteri (The 3rd Ministerial Meeting) yang mengusung tema Fostering Solidarity Between Archipelagic and Island States: Towards a Sustainable Ocean Future, Rabu (26/11).

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, pertemuan yang digelar secara virtual itu dihadiri oleh lima menteri dari negara partisipan, 24 perwakilan negara partisipan dan enam organisasi internasional. Selain menjaga momentum kolaborasi bersama antar negara, penyelenggaraan pertemuan ini memiliki tujuan utama untuk mempersiapkan Konferensi Pertama Tingkat Kepala Negara.

Pertemuan para menteri kali ini berusaha menggali berbagai potensi dari sektor kemaritiman. Diharapkan, berbagai inovasi akan lahir dan dapat dikembangkan untuk memaksimalkan strategi ekonomi biru demi pulihnya ekonomi masyarakat dunia.

"Pandemi tidak dapat mematahkan semangat kita untuk terus berkolaborasi dan memecahkan berbagai tantangan yang ada, para masyarakat negara pulau dan kepulauan merupakan rakyat yang tangguh. Mengalir di darah kita semangat inovasi, adaptasi, daya guna, dan berorientasi kepada hasil," tambah Luhut.

Luhut menambahkan Sekretariat Forum AIS telah menciptakan kerangka kunci yang berfokus kepada hasil. Pengembangan mekanisme finansial, kebijakan operasional ekonomi biru, dan menciptakan hub inovatif untuk mengakomodasi pengusaha muda menjadi serangkaian usaha bersama negara pulau dan kepulauan.

Sekretariat Forum AIS juga telah menyokong kapasitas dan kemampuan pemuda masyarakat pulau dan kepulauan melalui riset bersama dan program beasiswa, demi menciptakan perubahan nyata.

Luhut menekankan tahun 2021 akan menjadi tahun krusial bagi seluruh negara partisipan untuk menguatkan kolaborasi dan menyambut Konferensi Tingkat Kepala Negara yang pertama.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, selaku kepala sidang, serta Norimasa Shimomura, perwakilan tetap UNDP di Indonesia sebagai wakil ketua sidang.

Ada empat kunci utama yang dibahas lebih jauh dalam pertemuan ini, pertama mengenai korelasi antara perkembangan ekonomi dengan perlindungan lingkungan global, demi menjaga dunia kemaritiman dan ekosistem kelautan.

Kedua, mengenai strategi kerja sama ekonomi biru yang mampu mengidentifikasi, membuka, dan mengembangkan berbagai potensi kemaritiman. Ketiga, konektivitas digital ekonomi biru, dimana kapasitas digital harus dibangun, meningkatkan akses, dan pengembangan infrastruktur bersama-sama. Serta yang keempat mengenai investasi laut yang berkelanjutan untuk mengembangkan mekanisme dan berbagai instrumen untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dunia.

"Keempat tema kunci ini saling berkorelasi satu dengan yang lainnya, demi menjaga dan meraih keberlanjutan sektor kemaritiman dunia dan bersama-sama kita menghadapi krisis pandemi yang melanda," imbuh Menparekraf Wishnutama Kusubandio.

Norimasa Shimomura menambahkan potensi kemaritiman pula menjadi salah satu kunci bagi dunia untuk terus berinovasi dan keluar dari kejenuhan yang ada sekarang ini.

"Laut memiliki berbagai potensi yang menunjang kehidupan manusia, potensi tersebut dapat memberikan kesempatan bagi dunia untuk segera pulih dari pandemi, dengan mengintegrasikan praktek perkembangan prinsip kehidupan berkelanjutan, demi menyeimbangkan kehidupan manusia secara utuh," ungkap Norimasa.

Memiliki format yang tidak jauh berbeda dengan pertemuan kelima Tingkat Pejabat Tinggi yang telah dilaksanakan pada 10 Nopember 2020, seluruh perwakilan negara partisipan mendapatkan waktu untuk memberikan masukan-masukan terkait empat tantangan utama dan juga laporan persiapan kelanjutan hingga konferensi pertama tingkat kepala negara yang akan datang.

Pertemuan ini memiliki harapan agar seluruh inovasi, kolaborasi, serta semangat yang tinggi dari seluruh negara pulau dan kepulauan dapat terus terjaga dengan maksimal. Diharapkan, berbagai rintangan yang tengah melanda dunia kini dapat dilihat dari sisi yang memberikan harapan.

Baca juga: Forum Negara AIS luncurkan Blue Startup, tingkatkan ekonomi pesisir
Baca juga: Pertemuan tingkat menteri Forum AIS digelar virtual 25 November
Baca juga: Luhut berharap negara kepulauan-pulau ciptakan masa depan lebih baik

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020