Bantuan itu juga berkat kontribusi Kepolsian Daerah (Polda Sulteng) dan Korem 132/Tadulako.
Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) memberikan bantuan jaringan internet berkecepatan tinggi (wifi) dan ponsel pintar (smartphone) gratis kepada pelajar korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi 2018 di Kota Palu dan Kabupaten Sigi,Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) .

Penyaluran bantuan tersebut diresmikan dan diserahkan Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar, Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Ketua FKIJK Sulteng Rahmat Abdul Haris di kawasan hunian sementara (huntara) Hutan Kota Kaombona, Palu, Senin.

"Bantuan akses wifi gratis dan smartphone kepada pelajar korban bencana 2018 yang saat ini tinggal di huntara itu untuk memudahkan mereka belajar dalam jaringan (daring) akibat pandemi COVID-19," kata Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar dalam kesempatan itu.

Selain itu, lanjutnya, bantuan koneksi wifi dan smartphone gratis tersebut bertujuan untuk meringankan beban ekonomi orang tua para pelajar yang terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk membelikan anak-anak mereka pulsa data internet dan smartphone agar dapat belajar secara daring.

"Saya minta wifi gratis dan smartphone yang diterima digunakan untuk belajar dan mengakses konten-konten yang bermanfaat. Bukan digunakan untuk bermain atau hal-hal yang sia-sia," pesannya.

Gamal menyebut wifi gratis dapat diakses oleh para pengungsi utamanya pelajar selama satu tahun dengan nilai bantuan Rp137,5 juta dan smartphone sebanyak 39 unit.

Selain OJK dan FKIJK, ia mengatakan bantuan itu juga berkat kontribusi Kepolsian Daerah (Polda Sulteng) dan Korem 132/Tadulako.

"Nanti akan ada yang mengawasi apakah wifi dipakai untuk belajar dan mengakses konten yang bermanfaat atau tidak. Semoga para pelajar yang tinggal di huntara dapat menjadi pemimpin besar bagi negara dan daerah di masa depan," harapnya.

Sementara itu Gubernur Sulteng Longki Djanggola berharap program bantuan OJK dan FKIJK itu dapat menginspirasi dan diikuti oleh lembaga negara maupun lembaga swasta lainnya.

"Saya minta pihak yang memasang koneksi WIFI menyediakan akses internet yang cepat dan berkualitas. Para orang tua juga saya minta untuk mengawasi anak-anaknya belajar secara daring," ucapnya.
 

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020