Jakarta (ANTARA/JACX) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, melalui akun Twitternya pada 2 Oktober 2020, telah mengumumkan dia dan istrinya, Melania Trump, positif terinfeksi COVID-19.

Berselang beberapa saat setelah pengumuman itu dibuat sebuah surat elektronik yang mengatasnamakan tim sukses Trump beredar di media sosial.

Surat itu berisi permintaan agar masyarakat AS berdonasi demi kesembuhan orang nomor satu di negeri Paman Sam tersebut.

Kini, surat elektronik itu juga telah tersebar luas di warganet internasional, bukan hanya di AS.

Berikut isi lengkap surat elektronik tersebut:

"Teman, sekarang Anda sudah mendengar beritanya.
Presiden Trump dan Ibu Negara dinyatakan positif mengidap Virus China. Beberapa minggu ke depan akan sulit bagi orang Amerika dari seluruh negara dan kami meminta perhatian dan doa Anda.

Dia menghargai dukungan teguh Anda selama ini dan ingin Anda tahu bahwa itu tidak luput dari perhatian.
Presiden Trump ingin meminta bantuan. Maukah Anda BERDONASI untuk membantunya sembuh dari penyakit ini? 

Ini adil karena dia telah mengorbankan jutaan dolar untuk melayani Anda sebagai Presiden.
Bantu kami mencapai target 421 juta dolar AS untuk memastikan Presiden kami pulih dan bisa memberikan pelayanan selama 4 tahun lagi!
Dia berjuang untuk kita semua!".


Namun, benarkah tim sukses Donald Trump menggalang dana demi kesembuhan sang presiden?

Penjelasan:
Menanggapi surat penggalangan dana yang beredar luas itu, Tim Sukses Donald Trump menyatakan surat elektronik tersebut bukanlah surat resmi dari mereka, sebagaimana dimuat dalam artikel "Trump Campaign Didn’t Send Email Fundraising Off COVID-19 Diagnosis" milik FactCheck.org, yang dipublikasikan pada 2 Oktober 2020.

Juru bicara Republican National Commitee (RNC) Mandi Merritt menyebutkan surat elektronik yang beredar itu palsu.

"(Surel) Itu palsu," ujar Mandi Merritt dilansir dari artikel Politifact.com berjudul "Trump did not ask supporters for $421 million to help him recover from COVID-19". 

RNC merupakan komite politik yang memimpin Partai Republik AS. Partai Republik kembali mengusung Donald Trump sebagai calon Presiden AS dalam Pemilu 2020.

Menurut PolitiFact, ada satu petunjuk yang menandai surat elektronik itu palsu, yakni penggalangan dana senilai 421 juta dolar AS. 

Nilai itu adalah nilai pinjaman dan utang yang harus dibayar kembali oleh Trump, yang sebagian besar jatuh tempo dalam empat tahun.

Besaran dana tersebut merujuk pada investigasi New York Times atas pengembalian pajak presiden, sebagaimana dikutip dari laporan hoaks Kominfo.

Klaim: Tim sukses Trump galang dana demi kesembuhan dari COVID-19 
Rating: Salah/Disinformasi
 
Surel berisi informasi hoaks soal penggalangan dana Trump. (Kominfo)


Baca juga: Trump merasa jauh lebih baik, berharap segera pulih

Baca juga: Xi Jinping kirim pesan simpati kepada Trump

Baca juga: Kim Jong Un doakan Trump lekas pulih

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020