Untuk tanggal 2-5 Oktober 2020, sudah penuh untuk 120 orang pendaki
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mencatat ada sebanyak 16 orang yang melakukan pendakian ke Gunung Semeru, di Jawa Timur, pada hari pertama dibukanya pendakian setelah kurang lebih ditutup selama satu tahun.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB-TNBTS Sarif Hidayat mengatakan bahwa pada hari pertama dibukanya pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut masih minim peminat.

"Untuk hari pertama, berdasarkan data online yang kami miliki hanya ada 16 orang pendaki," kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Sebagai catatan, pendakian Gunung Semeru ditutup kurang lebih selama satu tahun akibat adanya kebakaran hutan pada 2019. Usai kejadian kebakaran hutan itu, pendakian Gunung Semeru juga belum sempat dibuka akibat adanya pandemi virus Corona.


Baca juga: Pendakian Gunung Semeru dibuka kembali mulai 1 Oktober 2020

Sarif menambahkan, masih minimnya minat para pendaki ke Gunung Semeru pada hari pertama tersebut, kemungkinan disebabkan waktu pembukaan pendakian bukan merupakan hari favorit bagi para pendaki.

Menurut Sarif, waktu pembukaan pada Kamis (1/10) masih merupakan hari kerja. Selain itu, para pendaki diperkirakan juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan persiapan pendakian pada hari pertama.

"Hari Kamis mungkin bisa jadi bukan hari favorit para pendaki, masih hari kerja. Atau, ada juga karena waktu pembukaan booking online, dan persiapan minim," kata Sarif.

Namun, lanjut Sarif, berdasarkan data yang ada dalam sistem booking online pendakian Gunung Semeru, pada 2-5 Oktober 2020, kuota yang disiapkan sudah terisi penuh. Saat ini, pendakian Gunung Semeru dibatasi sebanyak 120 orang per hari, atau 20 persen dari total kapasitas.

"Untuk tanggal 2-5 Oktober 2020, sudah penuh untuk 120 orang pendaki," ujar Sarif.

Bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru, harus melakukan booking online pada situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. Selain itu, para pendaki hanya diizinkan untuk melakukan perjalanan selama dua hari, satu malam.


Baca juga: Pengelola wisata Bromo-Tengger-Semeru tambah kuota kunjungan wisatawan


Para pendaki wajib membawa surat keterangan sehat dari dokter, yang menyatakan bebas Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan stempel basah yang berlaku paling lama tiga hari sebelum pendakian.

Kemudian, pendaki yang diizinkan berusia minimal sepuluh tahun, dan maksimal 60 tahun, membawa obat-obatan pribadi dan cairan pembersih tangan, serta membawa masker cadangan minimal empat buah.

Tempat untuk mendirikan tenda hanya diperbolehkan di Ranu Kumbolo, dan Kalimati. Tenda yang dipergunakan, hanya bisa diisi maksimal 50 persen dari kapasitas, dan ada jarak minimal mendirikan tenda sejauh dua meter.

Aturan lainnya, atas akhir pendakian yang diizinkan adalah di kawasan Kalimati, sesuai dengan arahan Pos Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sawur Lumajang, Jawa Timur.


Baca juga: COVID-19 tak pengaruhi arus kunjungan wisatawan ke Bromo-Semeru

Baca juga: Pemkab Lumajang optimalkan wisata Ranu Pani di lereng Gunung Semeru

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020