Jayapura (ANTARA) - Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Mamberamo Raya, Papua pada Jumat siang dilaporkan dibakar oleh oknum warga atau massa yang kecewa dengan hasil pengumuman tes CPNS Formasi 2018.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Jumat sore ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

"Jadi, laporan yang diterima dari pukul 11.00 WIT hingga pukul 13.00 WIT, terjadi perusakan dan pembakaran kantor BKD Mamberamo Raya oleh oknum warga yang kecewa terkait hasil pengumuman CPNS 2018 oleh pemerintah setempat," katanya di Mapolda Papua.

Baca juga: Kapolda Papua ingatkan warga bijaksana gunakan medsos

Kronologi peristiwa itu, bermula sekitar pukul 10.00 WIT puluhan warga yang diduga tidak lolos formasi CPNS 2018 itu berkumpul di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya kemudian menyeberang ke Burmeso, pusat perkantoran dengan menggunakan sejumlah speedboat dan perahu.

"Dalam perjalanan ke arah Burmeso, pusat perkantoran mereka melakukan pelemparan sejumlah kantor, termasuk kantor KPU setempat," katanya.

Awalnya kumpulan warga itu hendak ke kantor BKD Mamberamo Raya untuk menemui pejabat atau staf terkait, guna menanyakan soal pengumuman CPNS formasi 2018 yang telah beredar di tengah publik.

"Mereka mencoba menemui staf disana tapi tidak didapatkan, padahal ingin minta penjelasan terkait hasil pengumuman CPNS itu. Kapolres Mamberamo Raya telah di TKP bersama personelnya untuk melerai dan menenangkan massa agar tidak bertindak anarkis, tapi tidak berhasil karena jumlah warga sekitar 500 orang," katanya.

Baca juga: Polda Papua siagakan 2.577 personil amankan pilkada di 11 kabupaten

Setelah melampiaskan kemarahan (rusak dan bakar kantor BKD), massa membubarkan diri satu persatu ke arah speedboat dan perahu.

"Mereka membubarkan diri, kembali ke rumah masing-masing dengan menggunakan speedboat dan perahu, karena mereka bukan tinggal di Burmeso, ada yang di Kasonaweja dan distrik lainnya," katanya.

Dia menyatakan, peristiwa itu bisa dicegah seandainya penyelenggara pemerintah dalam hal ini BKD Kabupaten Mamberamo Raya berkoordinasi terkait rencana pengumuman CPNS sehingga bisa dilakukan antisipasi terkait aksi anarkis tersebut.

"Pihak kepolisian baru tahu setelah ada mobilisasi massa yang bergerak dari Kasonaweja ke Burmeso. Hal ini cukup kita sayangkan, karena merugikan. Jika ada hal yang patut dibicarakan sebaiknya dilakukan," katanya.

Kamal mengatakan hingga kini aparat Kepolisian Resor Mamberamo Raya masih berjaga-jaga di sekitar lingkungan perkantoran di Distrik Burmeso dan Kasonaweja.

Sementara itu, pantauan dari laman media sosial Facebook Mamberamo Raya News, sejumlah warga melampiaskan berbagai kekecewaan dengan pernyataan yang keras terkait pengumuman CPNS formasi 2018 yang tidak mengakomodir warga asli setempat.

Bahkan ada yang mengunggah foto-foto serta video kantor BKD Mamberamo Raya dibakar oleh oknum massa.

Seperti akun Facebook Maitupemda yang membagikan postingan atau unggahan dari Gam Mamra yang berisi foto-foto kantor BKD Mamberamo Raya di bakar massa.

Baca juga: Bupati Mamberamo Raya lapor ke polisi terkait pencemaran nama baik

Baca juga: Kapolda Papua sebut kasus Mamberamo Raya diusut penyidik gabungan

Baca juga: DPR RI sesalkan terjadinya pertikaian anggota TNI-Polri di Mamra Papua










 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020