Operasi TMC Siaga Darurat Karhutla dilakukan sebagai antisipasi puncak kemarau Agustus-September 2020
Palembang (ANTARA) - Tim Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan termasuk provinsi sekitarnya hingga September 2020.

Operasi mendatangkan hujan buatan itu dilakukan bekerja sama dengan KLHK, BNPB, TNI-AU, dan BMKG.

"Operasi TMC Siaga Darurat Karhutla dilakukan sebagai antisipasi puncak musim kemarau Agustus-September 2020 agar tidak terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara masif yang dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan masyarakat," kata Koordinator Lapangan BBTMC Posko TMC Palembang, Dwipa W Soehoed di Palembang, Jumat.

Baca juga: Potensi awan masih ada, BPPT optimalkan TMC cegah karhutla

Dalam operasi TMC yang dipusatkan di posko Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang, pihaknya menggunakan pesawat CN-295 milik TNI-AU agar dapat menjangkau wilayah lebih luas hingga Provinsi Jambi.

Dia menjelaskan TMC merupakan suatu upaya intervensi manusia pada sistem awan untuk mengkondisikan cuaca meningkatkan intensitas curah hujan atau mempercepat proses hujan.

Teknologi modifikasi cuaca dilakukan dengan meniru proses alamiah yang terjadi di dalam awan.

Baca juga: Kalteng laporkan adanya karhutla seluas 221,18 hektare

Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat ditambahkan langsung ke dalam awan jenis Comulus (awan hujan) agar proses pengumpulan tetes air di dalam awan segera dimulai.

Dengan berlangsungnya pembesaran tetes secara lebih efektif maka proses hujan menjadi lebih cepat dan menghasilkan hujan yang lebih banyak.

Bahan semai yang digunakan untuk modifikasi cuaca adalah garam (NaCl) berbentuk serbuk dengan ukuran butir yang sangat halus (orde mikron), ujarnya.

Baca juga: Jumlah titik panas di Sumsel naik tiga kali lipat

Sementara sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya mulai melakukan hujan buatan antisipasi karhutla didukung tim TMC BPPT bersama KLHK, BNPB, TNI-AU, dan BMKG.

Dalam kegiatan TMC pada Rabu (12/8), pesawat yang ditugaskan untuk menebar garam sebanyak dua ton di atas wilayah sejumlah daerah rawan karhutla dengan hasil yang cukup baik sejumlah daerah Sumsel diguyur hujan.

"Alhamdulillah hujan mulai turun dengan TMC, melalui upaya tersebut diharapkan karhutla di Sumsel pada musim kemarau tahun 2020 ini bisa diminimalkan sehingga terhindar dari bencana kabut asap," ujar Herman.

Baca juga: Gunung Sinabung alami tujuh kali erupsi pada Kamis

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020