sebanyak 5.049 orang dites PCR Kamis ini
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta mencatat, pada Kamis 13 Agustus 2020, pertambahan kasus positif COVID-19 di Jakarta sebanyak 621 orang sehingga total jumlah total kasus paparan sebanyak 27.863 orang, naik sangat signifikan dibanding hari sebelumnya sebanyak 27.242 kasus.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 621 kasus ini, lebih banyak dibandingkan penambahan pada Rabu (12/8) sebesar 578 kasus, pertambahan pada Selasa (11/8) sebesar 471 kasus, penambahan pada Senin (10/8) sebanyak 479 kasus, penambahan pada Minggu (9/8) sebanyak 472 kasus dan Kamis (6/8) mengalami peningkatan 597 kasus.

Akan tetapi, pertambahan itu masih di bawah dua rekor penambahan kasus positif secara berurutan dalam sepekan yakni pada Sabtu (8/8) sebanyak 721 kasus dan Jumat (7/8) sebanyak 658 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa penambahan 621 kasus COVID-19 ini, adalah dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 6.087 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 5.049 orang dites PCR Kamis ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 621 positif dan 4.428 negatif. Dari 621 kasus positif tersebut, 110 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 45.573. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 45.009," katanya.

Baca juga: Minggu (9/8), pertambahan kasus positif COVID-19 Jakarta 472 kasus

Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat standar WHO," ucapnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 12 Agustus 2020, sudah ada 620.898 sampel (sebelumnya 614.811 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 9.044 orang (sebelumnya 8.925 orang) yang masih dirawat/isolasi.

Sedangkan, dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Kamis ini sebanyak 27.863 kasus (sebelumnya 27.242 kasus), ada 17.836 orang dinyatakan telah sembuh (hari sebelumnya 17.349 orang), sedangkan 981 orang (sebelumnya 968) meninggal dunia.

Baca juga: Lonjakan kasus positif COVID-19 di Jakarta capai rekor baru lagi

Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan Kamis ini, sebesar 8,7 persen (sebelumnya 8,3 persen), sedangkan Indonesia sebesar 15,5 persen (sama seperti hari sebelumnya). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.

Dwi menyebutkan hal yang perlu diingat oleh masyarakat untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip dalam berkegiatan sehari-hari yakni tetap tinggal di rumah bila tak ada keperluan mendesak, menjalankan 3M: memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter dan mencuci tangan sesering mungkin.

Kemudian, seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50 persen dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, serta ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020