dua korban Nia Surnia (22) dan Riski (7) ditemukan meninggal dunia dan terapung di dua lokasi berbeda
Palembang (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan dua dari empat penumpang kapal cepat Taxi yang tenggelam di perairan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, setelah menabrak kapal tongkang batu bara pada Rabu (5/8).

Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika di Palembang, Kamis, mengatakan dua korban masing-masing Nia Surnia (22) dan Riski (7) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terapung di dua lokasi berbeda.

"Korban Nia ditemukan pada Kamis pukul 04.00 WIB satu kilometer dari lokasi tenggelam, sedangkan korban Riski ditemukan pukul 13.20 WIB sekitar 7,6 kilometer dari lokasi tenggelam," ujarnya.

Baca juga: Jasad kru kapal bunker MT Altair ditemukan Basarnas Sumsel

Sebelumnya Rabu (5/8) pukul 09.50 WIB, kapal cepat Taxi dari Kampung Tobo Karang Agung mengalami mati mesin di Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin.

Kapal berpenumpang 10 orang tersebut terbawa arus lalu menabrak kapal tongkang batu bara, akibatnya penumpang tengggelam dan hanya enam yang selamat.

Ia mengatakan saat ini tersisa dua korban lagi yang masih terus dicari. Pencarian terkendala cuaca dan arus sungai yang deras serta keruh, sehingga tim SAR tidak bisa menyelam karena penglihatan di bawah air sangat terbatas dan membahayakan anggota.

Baca juga: Ratusan pelajar Palembang dididik Basarnas tentang penyelamatan jiwa

Baca juga: Pencarian korban Bus Sriwijaya dihentikan total


Namun Tim SAR gabungan terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, KSOP, Pemkab Musi Banyuasin, masyarakat setempat dan tim medis tetap berupaya maksimal mencari dua korban lainnya yang belum ditemukan.

"Untuk dua korban yang ditemukan sudah diserahkan ke pihak keluarga," ujarnya.

Peristiwa naas itu sendiri tidak berselang jauh dari tenggelamnya awak kapal tanker minyak MT Altair yang tenggelam di Sungai Lilin pada Kamis (30/7). Arus deras dan keruhnya air juga menjadi kendala pencarian.

Baca juga: Evakuasi hari ketiga Bus Sriwijaya nihil temuan

Baca juga: Ketidakpastian manifes Bus Sriwijaya sulitkan pencarian


 

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020