Banda Aceh (ANTARA) - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyatakan pemerintah kota terus berupaya bekerja keras demi menjalankan program semua warga kota dari sebelumnya tinggal di rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni.

"Tahun ini saja ada 20 rumah yang dibantu dari Baitul Mal, dan 18 rumah dari perkim (perumahan rakyat dan kawasan pemukiman). Rumah bantuan ini akan terus kita bangun. Target kita, jangan ada lagi warga Banda Aceh yang tinggal di rumah tidak layak huni," kata Aminullah di Banda Aceh, Selasa.

Saat ini sudah ratusan pembangunan rumah sehat sederhana telah direalisasikan oleh Pemko Banda Aceh, dan diserahkan secara langsung bagi warga kota yang tidak mampu.

Pihaknya berharap kepada penerima manfaat dari rumah sehat sederhana atau bantuan tersebut dapat bermanfaat, terutama bagi penghuni atau keluarganya.

Baca juga: Pansus DPRA: Pembangunan ribuan rumah layak huni di Aceh belum merata

Baca juga: Pemkab Nagan Raya membangun 404 unit rumah layak huni


Ia menyebut, rumah bisa menjadi tempat untuk beristirahat setelah seharian lelah bekerja mencari rezeki, dan bisa digunakan sebagai tempat melaksanakan ibadah sehari-hari.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyerahkan satu unit rumah sangat sederhana kepada Sudirman (45), warga Gampong (Desa) Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh pada Senin (27/7). Rumah tersebut terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.

"Inilah bentuk perhatian pemerintah kepada warganya yang sangat membutuhkan. Semoga bisa bermanfaat, menjadikan rumah ini sebagai tempat untuk beristirahat, beribadah hingga mencari rezeki," ujar Wali Kota Aminullah.

Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh, Musriadi Aswad yang langsung menghadiri penyerahan satu unit rumah itu, merespon positif program bantuan rumah tersebut.

Ia mengatakan program bantuan rumah ini bisa memberikan harapan bagi warga dhuafa untuk memiliki rumah sendiri.

"Program tersebut merupakan tindak lanjut dari cita-cita Wali Kota Aminulah Usman, dan Wakil Wali Kota Zainal Arifin dalam peningkatan perekonomian dan pengentasan kemiskinan," tuturnya.

Sudirman (45), penerima bantuan rumah sangat sederhana tidak menyangka bahwa keluarganya akan memiliki satu unit rumah layak huni.

Baginya yang berpenghasilan kecil sebagai tukang perabot, memiliki rumah sendiri hanyalah sebuah impian, apalagi harus menafkahi seorang istri dan dua orang anak.

"Alhamdulillah, hari ini saya bisa memiliki rumah. Terimakasih Pak Wali Kota. Ini penantian saya selama 20 tahun," ujar Sudirman.*

Baca juga: Pengadaan rumah dhuafa Aceh gunakan "e-katalog"

Baca juga: Gubernur katakan investor tidak masuk jika Aceh kacau

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020