Ternate (ANTARA News) - Ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), memadati penutupan Festival Teluk Jailolo di kawasan Pelabuhan Jailolo, Selasa.

Berbagai kegiatan ditampilkan panitia pada penutupan festival tersebut seperti atraksi bambu gila dan penampilan lagu tradisional yang diringi dengan musik yanger, salah satu musik tradisional di Kabupaten Halbar.

Festival Teluk Jaiololo yang baru pertama kali digelar oleh Pemkab Halbar tersebut berlangsung sejak 18 November 2009. Berbagai kegiatan diselenggarakan selama festival itu seperti atraksi budaya tradisional serta lomba dayung, renang dan menyelam.

Bupati Halbar Namto Hui Roba saat menutup festival tersebut mengatakan Pemkab Halbar akan menggelar festival itu secara rutin setiap tahun bahkan akan berupaya memasukannya dalam kalender kegiatan wisata nasional.

Festival tersebut akan menjadi salah satu ajang bagi Pemkab Halbar untuk mempromosikan pariwisata Halbar sekaligus mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri ke Halbar.

"Mulai tahun depan Festival Teluk Jailolo akan diselenggarakan setiap Juni untuk menyesuaikan masa libur sekolah serta kondisi cuaca. Pada Juni kondisi cuaca di Teluk Jaiololo cukup tenang," katanya.

Pemkab Halbar akan mengintensifkan promosi Festival Teluk Jailolo baik melalui jaringan Internet maupun biro perjalanan umum serta perwakilan negara asing di Jakarta.

Ia menambahkan pengunjung Festival Teluk Jailolo tidak hanya menikmati berbagai keigatan pada festival itu, tapi juga bisa menyaksikan keindahan panorama bawah laut di Perairan Teluk Jailolo.

Sejumlah tim penyelam dari Jakarta dan Papua telah melakukan penyelaman di perairan Teluk Jailolo dan mereka menyaksikan betapa indahnya terumbu karang dan biota laut lain di perairan teluk itu.

Di teluk tersebut dapat ditemukan keong laut jenis japanese spy, salah satu keong langka di Indonesia. Jenis keong itu sebelumnya hanya ditemukan di perairan Raja Ampat, Papua Barat dan menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke sana.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009