Sukabumi (ANTARA) -
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan bahaya COVID-19 dan bahaya perekonomian harus dihadapi bangsa Indonesia secara sekaligus agar menciptakan keseimbangan.

"Bahaya COVID-19 dan bahaya ekonomi harus dihadapi sekaligus. Perlu inovasi dan kreasi, karena itu kita mencoba hidup dalam suasana menjaga keseimbangan," kata Wapres dalam kunjungan kerja di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

Baca juga: Sukabumi jadi wilayah kunjungan kerja perdana Wapres selama pandemi

Dia mengatakan jangan sampai karena mementingkan ekonomi, kemudian faktor kesehatan publik terkorbankan, begitu juga sebaliknya.

Wapres menyampaikan menjaga keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi tidak mudah, terlebih saat pembatasan sosial berskala besar diterapkan di sejumlah tempat, semua kegiatan dihentikan.

Meskipun demikian, Wapres mengapresiasi daerah-daerah yang berhasil mewujudkan diri sebagai zona hijau COVID-19, salah satunya Sukabumi, Jawa Barat.

Dia berharap wilayah zona hijau dapat menjaga konsistensi statusnya itu agar tidak berubah menjadi kuning atau merah.

Baca juga: Kunjungan Wapres ke Sukabumi berikan dorongan moril bagi Jawa Barat

Baca juga: Wapres tinjau kesiapan SMAN 4 Sukabumi jalankan KBM tatap muka


Berkaitan dengan status zona hijau Kota Sukabumi, salah satu sekolah di kota itu, yakni SMAN 4 Sukabumi dipersiapkan sebagai salah satu sekolah percontohan yang akan kembali menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Senin 13 Juli  mendatang.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, untuk tahap awal KBM tatap muka sekolah di zona hijau hanya dilakukan oleh SMP dan SMU, namun tetap harus mengajukan kepada pemerintah provinsi dan gugus tugas daerah.

Dua bulan setelahnya, KBM tatap muka dapat diajukan untuk dilakukan di sekolah dasar, dan dua bulan setelahnya diproyeksikan dapat diterapkan pada pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak.

Baca juga: Wapres: Jabar berpotensi dikembangkan jadi kawasan industri halal

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020