Kita lakukan "rapid test" untuk memastikan bahwa masyarakat etnis Muslim Rohingya ini terhindar dari tertular COVID-19
Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Wali Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh Suaidi Yahya menyatakan bahwa sebanyak 94 Muslim etnis Rohingya yang terdampar di Kabupaten Aceh Utara telah dilakukan tes cepat (rapid test) terkait COVID-19, dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19  dari pengungsi tersebut.

"Kita lakukan 'rapid test' untuk memastikan bahwa masyarakat etnis Muslim Rohingya ini terhindar dari tertular COVID-19," katanya di Kota Lhokseumawe, Jumat.

Pengungsi Rohingya tersebut dilakukan tes cepat pada Kamis (25/6) malam di tempat pengungsiannya, yakni lokasi karantina milik Kantor Imigrasi di Peuntet, Kota Lhokseumawe, setelah dievakuasi dari laut kawasan Pantai Lancok, Kabupaten Aceh Utara.

Dia menjelaskan tes cepat perlu dilakukan mengingat etnis Rohingya merupakan pengungsi internasional. Apabila terdapat pengungsi yang nantinya terpapar COVID-19 maka akan segera diisolasi oleh petugas.

"Kita harapkan semua negatif, kalau ada positif baru kita karantina mandiri mereka di tempat ini juga," katanya.

Selain itu, wali kota juga mengatakan pihaknya akan terus berkoodinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Pemerintah Aceh Utara dalam upaya pemenuhan logistik untuk para pencari suaka tersebut.

Pemerintah, kata dia,  juga akan terus melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap para pengungsi tersebut bersama pihak TNI/Polri, tim Gugus Tugas COVID-19 dan unsur lainnya.

"Logistik untuk etnis Rohingya akan ditanggung dulu oleh pemerintah, yakni Pemerintah Aceh Utara, kita juga akan mendukungnya," demikian Suaidi Yahya.

Baca juga: UNHCR siap bantu Pemerintah Aceh tangani 94 Rohingya

Baca juga: Takut diisolasi, pengungsi Rohingya enggan diuji COVID-19

Baca juga: PGI, NU minta negara akomodasi pengungsi Rohingya di tengah pandemi

Baca juga: Pengungsi etnis Rohingya bangun ruang isolasi antisipasi COVID-19

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020