Kami akan melihat jumlah (kasus) ini meningkat dalam beberapa hari mendatang
Sydney (ANTARA) - Negara bagian terpadat kedua di Australia sedang mengerahkan ambulans dan pusat-pusat uji keliling untuk pengujian virus corona, dan akan menggunakan militer dalam operasi karantina, karena Australia mencatat kenaikan harian terbesar kasus COVID-19 dalam dua bulan.

Negara bagian Victoria menyebutkan 33 orang dinyatakan positif mengidap virus corona baru dalam 24 jam terakhir, dan hal itu menandai sembilan hari dengan dua digit kasus baru di negara bagian itu. Victoria saat ini mencatat sekitar 200 kasus terbaru COVID-19 dari total 270 kasus.

Putus asa untuk menahan wabah itu, pemimpin negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan pihak berwenang mulai melakukan tes virus corona di seluruh pinggiran kota yang terkena dampak terburuk.

"Kami memiliki ambulans dan sejumlah mobil van yang benar-benar akan berada di ujung jalan yang dilewati orang-orang," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.

Baca juga: Australia-WHO bekerjasama dukung respons Indonesia terhadap COVID-19
Baca juga: Selandia Baru tolak permintaan buka penerbangan ke Australia pada Juli


"Kami akan melihat jumlah (kasus) ini meningkat dalam beberapa hari mendatang," ujarnya.

Meningkatnya jumlah kasus baru COVID-19 terjadi hanya beberapa pekan setelah Australia mulai melonggarkan aturan batasan sosial, dan pihak berwenang meyakini bahwa peningkatan kasus baru berasal dari pertemuan keluarga yang dihadiri oleh orang-orang dengan gejala ringan COVID-19.

Khawatir dengan peningkatan kasus infeksi baru, ribuan orang telah berbondong-bondong ke pusat-pusat pengujian, sementara dua perusahaan ritel terbesar Australia, Woolworths Group dan Coles, telah memberlakukan batasan baru tentang jumlah barang-barang tertentu yang dapat dibeli pelanggan di tengah serangkaian aksi membeli karena panik (panic buying).

Jumlah kematian akibat COVID-19 di Australia pada Kamis direvisi menjadi naik setelah tes menunjukkan seorang pria berusia 85 tahun yang meninggal pada bulan April telah terjangkit virus corona.

Australia sekarang telah mencatat 104 kematian dari lebih dari 7.500 kasus infeksi corona.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia memiliki perlindungan untuk mencegah penyebaran virus corona di luar kendali pihak berwenang, saat ia mendesak negara-negara bagian dan wilayah-wilayah untuk terus membuka kembali usaha-usaha besar ekonomi.

"Kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Virus itu tidak akan pergi begitu saja. Namun, kita harus terus maju," kata Morrison kepada wartawan di Sydney.

Australia telah berkomitmen untuk menghapus sebagian besar pembatasan jarak sosial pada akhir Juli, tetapi setiap negara bagian akan menentukan kapan dan bagaimana pelonggaran dilaksanakan.

Akan tetapi, perbatasan internasional Australia tetap ditutup.

Sumber: Reuters

Baca juga: Australia laporkan kematian COVID-19 pertama dalam lebih dari sebulan
Baca juga: Australia mungkin terus tutup pintu bagi pelancong asing hingga 2021

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020