Para lanjut usia harus tetap optimis dan melakukan kegiatan yang positif sesuai protokol kesehatan dan imbauan pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan semangat para lanjut usia perlu dipersiapkan secara fisik maupun psikologis untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka dari COVID-19.

"Para lanjut usia harus tetap optimis dan melakukan kegiatan yang positif sesuai protokol kesehatan dan imbauan pemerintah untuk di rumah saja," kata Linda dalam seminar daring yang diadakan dalam rangka Hari Lanjut Usia yang dipantau di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menteri PPPA: Lansia perlu perhatian khusus hadapi normal baru

Linda mengatakan para lanjut usia merupakan salah satu kelompok rentan COVID-19. Karena itu, mereka harus senantiasa memperhatikan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker bila di luar rumah, menjaga jarak, dan tetap di rumah saja.

Untuk meningkatkan semangat para lanjut usia, Linda mengatakan masyarakat harus memandang cara pandang bahwa mereka bukan beban, melainkan adalah potensi pembangunan bila hak-haknya dipenuhi.

Baca juga: YKPI : Deteksi dini perbesar kemungkinan kanker sembuh

"Potensi yang ada pada lanjut usia harus dioptimalkan karena mereka mampu membantu sesama lanjut usia yang membutuhkan dan masyarakat," tuturnya.

Linda mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah meluncurkan Pedoman Gerakan Sayang Lansia yang melibatkan banyak pihak dengan sasaran lanjut usia itu sendiri, keluarganya, dan lingkungannya.

Baca juga: Meutia Hatta: Lansia perlu kemandirian hadapi normal baru

Baca juga: Persentase lansia terus meningkat setiap tahun, sebut Menteri PPPA


"Implementasi yang membumikan Gerakan Sayang Lansia perlu ditingkatkan baik melalui program pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, media, organisasi masyarakat, dan lain-lain," katanya.

Linda Amalia Sari Gumelar menjadi salah satu narasumber dalam seminar daring yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bertajuk "Sayangi Lansia Menuju Lansia Bermartabat di Era Normal Baru" dalam rangka Hari Lanjut Usia yang diperingati setiap 29 Mei.

Hari Lanjut Usia ditetapkan pada 1996 untuk menghormati Dr Radjiman Wedyodiningrat yang ditetapkan sebagai Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan indonesia (BPUPKI) pada sidang pertama Badan tersebut pada 29 Mei 1945 saat berusia 66 tahun.

Baca juga: Hari Lanjut Usia diperingati secara virtual di tengah pandemi
 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020