Depok (ANTARA) - Sebanyak 24 judul proposal riset dan inovasi guna percepatan penanganan COVID-19 dari berbagai fakultas di Universitas Indonesia (UI) memperoleh Pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 tahap pertama senilai Rp8.142.785.000 dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam keterangan tertulisnya, Minggu mengatakan kolaborasi ini merupakan bentuk engagement antara perguruan tinggi dengan pemerintah, yang semakin terbangun dengan baik. Di tengah situasi darurat akibat pandemi COVID-19, bentuk engagement yang UI jalankan adalah mendukung pemerintah dengan menghasilkan ragam inovasi alat kesehatan dan penunjangnya.

Selain itu UI secara aktif mengajukan sejumlah rekomendasi kebijakan kepada pemerintah. Diharapkan kolaborasi ini dapat terus terjaga dan menghasilkan sumbangsih besar di dalam mengatasi COVID-19.

Baca juga: Presiden beri mandat riset 17 peneliti Unair, percepat tangani corona
Baca juga: Jerman hentikan riset hydroxychloroquine untuk COVID-19


Sementara itu Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris memberikan mengapresiasi semangat para peneliti UI dalam menghasilkan terobosan inovasi dan penelitian di tengah pandemi COVID-19.

UI tengah menggencarkan riset guna kemandirian produksi dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi, serta penunjang kesehatan lainnya. Hasil riset dan inovasi UI yang tertuang pada 24 judul proposal tersebut ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam penanganan COVID-19 serta menjawab kebutuhan masyarakat di situasi darurat akibat pandemik.

Pendanaan terbesar senilai Rp1,980,600,000 diperoleh kelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran (FKUI) dengan judul penelitian “Penggunaan Umbical Cord Mesenchymal Stem Cell sebagai terapi pasien COVID-19” yang diketuai oleh dr. Erlina Burhan Sp.P(K).

Beberapa judul proposal lainnya dari FKUI yang menerima pendanaan di antaranya adalah Portable Device Sampling Virus Sars-Cov-2 dari Droplet dan Nafas Ekspirasi; Pengembangan Vaksin Sars COV 2; dan Studi Kohort Persepsi Risiko Penularan dan Tingkat kepatuhan Karantina Rumah, Rumah Sakit atau Fasilitas Rujukan COVID-19 di Indonesia. Terdapat pula 17 judul proposal lain yang diajukan oleh peneliti dari fakultas yang sama.

Baca juga: Menristek: Sinta himpun data riset-produk Indonesia terkait COVID-19
Baca juga: Tekan mobilitas masyarakat ampuh turunkan laju COVID-19, sebut riset


Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal mengatakan proposal riset dan inovasi tersebut diajukan secara kolektif oleh Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI) ke Kemenristek/BRIN.

"Selain proposal dari FKUI, kami juga mengajukan 3 judul dari Fakultas Teknik (FTUI) dan 1 judul proposal yang diusulkan oleh peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI). Selain 24 proposal yang telah ditetapkan, peneliti UI dari berbagai fakultas bersama dengan DISTP juga mengajukan 84 judul proposal lain untuk mendapatkan Pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Tahap 2 yang akan diumumkan pada tanggal 20 Juni 2020 nanti," katanya.

Sebelumnya, Kemenristek/BRIN tengah menganggarkan dana guna mendukung riset dan inovasi di bidang pencegahan, skrining dan diagnosis, alat kesehatan dan pendukung, serta obat dan terapi COVID-19 yang akan disalurkan dalam dua tahapan.

Baca juga: Kemristek anggarkan Rp5 miliar untuk tahap awal riset vaksin COVID-19
Baca juga: LIPI kembangkan obat dan alat uji COVID-19 hingga solusi untuk UMKM

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020