Mamuju (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Barat menolak ceramah Ustadz DR Khalid Zeed Abdullah Basalama, Lc, M.A di acara halal bihalal korps pegawai negeri (Kopri) Provinsi Sulbar.

"Kami menyampaikan pesan surat kepada bapak yang mulia Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulbar, kami menolak ceramah Ustadz DR Khalid Zeed Abdullah Basalama, Lc, M.A di acara halal bihalal korps pegawai negeri (Kopri) Provinsi Sulbar," kata Ketua DPW NU Sulbar, Dr KH Adnan Nota di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan siapapun yang mencoba merusak tatanan keagamaan yang telah mapan di dalam masyarakat dan merusak ukhuwah kemandaran, ukhuwah Islamiyah, maka akan berhadapan dengan Umat Islam, terutama kami warga Nahdliyyin.

"Kami ingin sampaikan penolakan kedatangan ceramah Ustadz DR. Khalid Zeed Abdullah Basalama, Lc., M.A di provinsi Sulawesi Barat dalam surat terbuka ini, kiranya diindahkan," katanya.

Baca juga: Wapres JK prihatin penolakan ceramah Abdul Somad

Baca juga: Kemenag ingatkan penceramah masjid tidak bahas politik


Ia menyampaikan kepada Forkopimda Provinsi Sulbar bahwa dalam sosiokultur budaya Sulbar sangat sarat dengan kearifan budaya kemandaran dan kultur spritualitas sufisme.

Sehingga di dalam kehidupan keagamaan Sulbar, hingga hari kita tidak pernah temukan pertentangan antara agama dan budaya, agama dan kemasyarakatan bahkan agama dengan pemerintahan.

"Hal itu terjadi karena kearifan para ulama pendahulu yang telah membangun tatanan sosiokultur budaya di Mandar," katanya.

Menurut dia, kearifan tatanan sosiokultur itu dibangun ulama di Sulbar seperti KH Abdurrahman Kamaluddin yang bergelar Tomatindo di Pulo Tosalama Binuang, KH. Muhammad Thahir (Imam Lapeo), KH. Syekh Abdul Mannan (Tomatindo di Salabose) dan KH Abdurrahman Ambo Dalle sebagai Pendiri DDI.

"Ulama yang saya sebutkan di atas sangat dekat dengan ritual dan tradisi keagamaan masyarakat Sulbar, sehingga seharusnya memahami ini dan tidak mendatangkan Ustadz DR. Khalid Zeed Abdullah Basalama, Lc, di acara halal bihalal Korpri Sulbar, " katanya.

Ia mengatakan sebagai penceramah kontroversial, Ustadz DR. Khalid Zeed Abdullah Basalama, Lc, dalam ceramah telah banyak melukai Umat Muslim dengan justice bid'ah, takhyul, khurafat dalam setiap ritual ibadah Umat Muslim.

"Dan yang paling mengherankan adalah Forkopimda Sulbar mendatangkan Ustadz DR. Khalid Zeed Abdullah Basalama, Lc, yang membid'ahkan acara halal bihalal bersama kelompoknya," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat Sulbar sebelumnya juga menolak ustadz. DR. Firanda, Lc, MA karena kekhawatiran Umat Islam akan ajaran dan petuah yang disampaikan, ustadz tersebut berbeda dengan kearifan dan kultur masyarakat Mandar.*

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020