Kabul (ANTARA News/AFP) - Pemegang jabatan Hamid Karzai dengan tipis memimpin pertarungan dalam pemilihan presiden Afghanistan, dengan hanya dua persen lebih banyak suara ketimbang saingan terdekatnya, demikian hasil bagian pertama pilpres yang diumumkan oleh komisi pemilihan umum, Selasa.

Hasil sebagian itu berjumlah sekitar 10 persen dari seluruh suara yang diberikan dalam pemilihan presiden langsung yang baru kedua kali di Afghanistan, yang diadakan Kamis lalu dan dibayangi oleh klaim kecurangan besar-besaran.

"Dari seluruh 524.444 suara yang sah, Bapak Hamid Karzai mendapat 212.927 suara dan Yang Mulia Abdullah Abdullah memperoleh 202.889 suara," kata Daud Najafi, kepala pejabat di Komisi Pemilihan Umum Independen (IEC).

Hasil itu memberi Karzai 40,6 persen dari suara pendahuluan yang diumumkan dan Abdullah 38,6 persen.

Ramazan Bashardost, seorang anggota parlemen terkenal yang berkemah di sebuah tenda di dekat parlemen dan berkampanye melawan korupsi, mendapat 53.740 suara dan mantan ahli ekonomi Bank Dunia Ashraf Ghani 15.143 suara, kata komisi itu.

"Saya ulangi lagi, ini hasil sebagian sekitar 10 persen dari seluruh suara. Saya ulangi lagi, ini pasti akan berubah besok, dan hari setelah besok. Ini hanya hasil sebagian," tegas Najafi.

Pejabat itu menjelaskan bahwa hasil itu seperti diungkapkan jumlahnya 10 persen dari 95 persen seluruh suara yang dihitung.

Hasil itu diperiksa dari 555.842 suara yang dihitung, sebanyak 524.444 di antaranya dinyatakan sah, 21.170 tidak sah dan 19.228 diberikan kepada calon yang mundur dari pertarungan tanpa memberi tahu IEC sehingga secara teknis tidak sah.

Hasil sebagian Selasa itu datang dari 21 dari 34 provinsi di Afghanistan tapi tidak semua suara itu dari provinsi-provinsi tersebut.

Markas besar IEC di Kabul masih menunggu suara dari dua provinsi --Helmand di selatan, yang menjadi markas Taliban, dan Badakhsan, yang relatif damai di utara.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009