Denpasar (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan sebanyak 4.800 pekerja migran Indonesia asal daerah itu yang tiba di Pulau Dewata sebelum 22 Maret 2020 dipanggil untuk menjalani "rapid test".

"Sebelum 22 Maret sebagaimana kita ketahui, saat itu kita belum melakukan rapid test karena rapid test kit-nya juga memang belum ada," kata Dewa Indra saat menyampaikan keterangan pers, di Denpasar, Senin.

Menurut pria yang juga Sekda Provinsi Bali, sebanyak 4.800 PMI yang dipanggil untuk "rapid test" tersebut berdasarkan hasil pendataan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat yang telah melakukan pendataan ulang jumlah tenaga migran yang pulang sebelum 22 Maret 2020.

Baca juga: Bali United serahkan bantuan masker ke Pemerintah Kota Denpasar

Dengan dipanggil untuk mengikuti "rapid test", diharapkan tidak ada satupun PMI yang lepas dari rapid test, sekaligus memastikan tidak ada PMI yang positif COVID-19 berada di tengah-tengah masyarakat.

"Saat ini 'rapid test' sedang berlangsung di semua kabupaten/kota. Kami Gugus Tugas Provinsi memberikan dukungan alat rapid test," ucapnya..

Dewa Indra menambahkan, bagi PMI yang hasil pemeriksaan "rapid testnya" reaktif, dilanjutkan dengan uji swab menggunakan metode PCR. Jika hasil uji swab-nya positif COVID-19 akan diserahkan kepada Gugus Tugas Provinsi untuk menjalani perawatan di RS rujukan maupun di tempat karantina yang dikelola Pemerintah Provinsi Bali.

Sementara itu, bagi PMI yang hasil pemeriksaan swabnya negatif akan ditangani pemerintah kabupaten/kota.

Baca juga: 71,84 persen pasien positif COVID-19 di Bali sembuh

Dewa Indra mengemukakan pada Senin (18/5) ada penambahan 11 kasus positif COVID-19. Dari 11 kasus positif itu, sembilan di antaranya adalah kasus infeksi karena dibawa oleh orang yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (imported case), sementara tiga lainnya merupakan transmisi lokal. "Dengan penambahan kasus ini, secara akumulatif, jumlah kasus positif COVID-19 di Bali total menjadi 359 orang," katanya.

Selain itu, dilaporkan pada hari yang sama untuk pasien yang sembuh sebanyak tujuh orang, sehingga secara akumulatif yang sembuh menjadi 257 orang atau 71,59 persen dari total kasus positif.

"Hari ini tak ada pasien yang meninggal dan kita berharap tak akan ada lagi yang meninggal, sehingga secara akumulatif kasus meninggal tetap sebanyak 4 orang. Dengan adanya penambahan kasus positif dan kasus yang sembuh, saat ini warga kita yang masih menjalani perawatan di RS Rujukan atau di tempat karantina sebanyak 98 orang," ucapnya.

Dewa Indra merinci dari total kasus positif sebanyak 359 orang, terdiri dari 8 orang WNA dan 351 WNI. Kasus positif pada kelompok WNI dirinci lagi berdasarkan jenis penularannya yaitu sebanyak 182 kasus merupakan imported case (179 orang PMI dan 3 orang non PMI).

"Jika dipersentasekan, jumlah kasus imported case sebesar 52,92 persen. Sedangkan kasus positif yang tertular di daerah lain sebanyak 31 orang atau 8,63 persen. Sementara kasus transmisi lokal sebanyak 138 orang atau 38,44 persen dari total kasus COVID-19 di Bali," katanya.

Baca juga: Sekda: Tiap orang masuk Bali lewat bandara wajib jalani tes swab
Baca juga: Tujuh ABK KM Kirana III positif COVID-19
Baca juga: Balita PDP asal Metro Timur positif COVID-19

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020