Makassar (ANTARA) - Pengusaha Indonesia dan Pendiri Saritoga Investama Sedaya Sandiaga S Uno mengajak semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk bangun dan mulai bergerak bersama dalam penanganan wabah COVID-19.

Mantan Cawapres itu mengatakan COVID-19 merupakan pengirim pesan agar kita mampu menangkap peluang dengan memulai pada reorientasi dengan fokus pada kebijakan pangan yang mampu menjadi prioritas.

"Saat ini banyak negara yang mulai menekan laju ekspornya guna pemenuhan kebutuhan dalam negeri salah satunya India," katanya saat tampil sebagai narasumber dalam web seminar (Webinar) Nasional dengan tema “Akselerasi Agribisnis di Era New Normal Pasca COVID-19”, Senin.

India menekan laju ekspor sehingga berdampak langsung pada negara yang bergantung pada hasil ekspor pangan India.

Baca juga: Dirkeu: Semen Indonesia terus genjot ekspor, jaga kinerja saat pandemi

"Hal ini tentu akan kita alami 18 bulan mendatang. Sehingga, perlu adanya kemandirian pangan dan menghadirkan kebijakan yang sesuai dengan data yang komprehensif," jelas Sandiaga.

Selain Sandiaga S. Uno, hadir pula Anton J Supit (Wakil Ketua Umum Kadin), Luluk Nur Hamidah, MSi M Pa (Anggota Komisi IV DPR RI Bidang Pertanian), Prof Dr Ir Ahmad R Siregar MS sebagai Guru Besar Fakultas Peternakan Unhas.

Dekan Fakultas Peternakan Unhas Prof Dr Ir Lellah Rahim MSc., memberikan apresiasi kepada para nara sumber yang hadir. Di tengah wabah pandemik COVID-19, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memahami dan melihat situasi pangan Indonesia di tengah wabah.

Baca juga: Jawa Timur siapkan anggarkan Rp600 miliar untuk bantuan pangan

“Kegiatan seminar online menjadi bagian penting. Di mana Indonesia saat ini menjadi salah satu negara terdampak COVID-19 yang tidak hanya berpengaruh pada sektor kesehatan. Akan tetapi hampir seluruh sektor, perekonomian, pendidikan dan pangan," ujarnya.

"Situasi sekarang menyadarkan kita untuk berpikir kreatif dan mampu melihat peluang,” lanjut Prof Lellah.

Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA menuturkan sektor agribisbis menjadi bagian yang sangat penting di tengah wabah COVID-19.

Saat ini permintaan pangan mengalami peningkatan. Ini menjadi peluang dan juga tantangan, strategi dan kerja sama dari berbagai unsur masyarakat sangat dibutuhkan.

Ia menjelaskan, sektor agribisbis tidak boleh berhenti, karena pangan menjadi bagian salah satu elemen penting untuk peningkatan imunitas tubuh.

"Di tengah pandemi ini, kami berharap mahasiswa Unhas yang tersebar di berbagai wilayah bisa mengambil peran dalam upaya peningkatan pangan dan menjadi petani millenial dengan memanfaatkan teknologi. Melalui kegiatan ini, semoga kita bisa melihat peluang-peluang yang tersedia," urai Prof Dwia.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020