bukan PSBB tapi 'jalan tengah'
Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memutuskan untuk melakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) sebagai upaya mengantisipasi pencegahan penyebaran virus corona terutama di kota ini.

"Ini angkanya tinggi, kami adakan pembatasan kegiatan masyarakat khusus di Kota Kediri. Akan ada tim yang berkeliling terus," kata Wali Kota dalam keterangannya di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Ia mengatakan, kebijakan itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona khususnya di Kota Kediri, apalagi jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona di Kota Kediri bertambah.

Baca juga: Positif COVID-19 di Kota Kediri tambah empat dari kluster pabrik rokok
Baca juga: RSUD Gambiran Kediri gunakan alat PCR mekanis deteksi COVID-19


Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima menambahkan di Kota Kediri memang belum mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Wali Kota Kediri telah memilih opsi untuk jalan tengah dengan pembatasan kegiatan masyarakat tersebut.

"Bukan PSBB tapi 'jalan tengah' antara PSBB dan tidak PSBB. Pak Wali Kota menyebutnya PKM (pembatasan kegiatan masyarakat)," kata dr Fauzan.

Di Kota Kediri, pada Sabtu ini terdapat satu pasien yang terkonfirmasi positif yang merupakan hasil tracing dari buruh linting dari Pabrik Rokok Simustika Tulungagung. Pasien tersebut merupakan adik pasien yang merupakan buruh linting dan dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Yang bersangkutan pernah dilakukan rapid test dan swab dan kemudian dinyatakan positif. Dengan tambahan yang terkonfirmasi tersebut, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona di Kota Kediri sebanyak 26 orang.

Ia menjelaskan, dari jumlah itu, ada delapan orang yang dirawat, 11 orang dipantau dan sisanya tujuh orang telah dinyatakan sembuh. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 295, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 22 orang.

Baca juga: Seorang pasien COVID-19 asal Kabupaten Kediri sembuh
Baca juga: Pasar Banjaran Kediri ditutup tiga hari cegah penyebaran corona


Sebelumnya, belasan warga Kota Kediri yang merupakan kluster Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung telah dinyatakan positif COVID-19 dari hasil swab. Dari mereka ada yang dirawat di rumah sakit, puskesmas, maupun isolasi diri.

Pemkot Kediri juga mengingatkan agar warga menerapkan social distancing, tidak berkumpul di kafe, warung, guna meminimalisir penyebaran virus corona. Masyarakat diminta hati-hati, mengenakan masker saat keluar rumah demi meminimalisir risiko penularan COVID-19. 

Baca juga: Pemkot Kediri buka lowongan tenaga relawan COVID-19
Baca juga: Satu warga Kabupaten Kediri positif COVID-19 dari klaster HM Sampoerna

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020