Kolombo,(ANTARA News) - Dua bayi gajah yang berusia di bawah lima tahun dipisahkan dari induk mereka, sehingga menyulut kemarahan di tempat pemeliharaan bayi gajah tanpa induk di Sri Lanka tengah, demikian laporan satu surat kabar lokal berbahasa Inggris, Senin.

Negara itu menyatakan kedua bayi berbelalai tersebut secara paksa dipisahkan dari induk mereka oleh Diyawandana Nilame Pradeep Nilanga Dela, pemimpin pengasuh Kuil Tooth, pada Sabtu malam, di Tempat Pemeliharaan Gajah Tanpa Induk Pinnawala, sekitar 80 kilometer di sebelah timur-laut ibukota Sri Lanka, Kolombo, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.

Kendati ada protes dari beberapa pejabat di tempat penampungan bayi gajah tersebut, setelah beberapa jam pergolakan, Diyawadana Nilame --yang didukung oleh hampir 50 orang termasuk personil polisi dan Angkatan Darat-- akhirnya berhasil membawa kedua baji gajah itu ke kota Kandy di bagian tengah negeri tersebut.

"Saya menganggap ini sebagai salah satu masa paling gelap dalam karir saya sebagai seorang pegawai di Pinnawal untuk menyaksikan pergolakan antara dua induk yang terikat ketat, ketika bayi mereka dibawa pergi. Kami membanggakan nilai-nilai agama dan kebudayaan kami tapi kami terus bersikap tak manusiawi ketika memasuki masalah perlakukan terhadap hewan," kata seorang juru bicara dari tempat penampungan anak gajah tanpa induk sebagaimana dikutip oleh surat kabar tersebut.

Beberapa pejabat di tempat penampungan anak gajah itu mengatakan bukan tidak lazim untuk memisahkan anak gajah yang bergantung pada susu induk mereka.

"Jika harus dipisahkan dari induknya, gajah harus berusia di atas lima tahun," kata seorang pejabat sebagaimana dikutip surat kabar tersebut.

Mereka mengatakan Diyawadana Nilame memiliki izin kabinet untuk membawa anak gajah itu dari tempat penampungan untuk diikut-sertakan dalam peringatan tahunan Maha Perahara di Kandy pada masa depan.

Tempat penampungan anak gajah tersebut sangat terkenal di kalangan wisatawan asing dan Sri Lanka, dengan atraksi utamanya menyaksikan hewan tersebut berinteraksi sosial, mandi dan bermain dari tepi sungai yang panjang.

Tempat penampungan anak gajah itu mulanya didirikan pada 1975 guna merawat dan melindungi banyak anak gajah tanpa induk yang ditemukan di hutan dan kini juga menjadi tempat pembiakan bagi gajah.

Setakat ini terdapat 86 gajah di tempat penampungan anak gajah tersebut dan 50 gajah dilahirkan di sana.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009