Bantuan ini jangan sampai diperjualbelikan
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyediakan 100 ton beras, untuk membantu masyarakat di wilayah pantai utara (pantura) yang mengalami rawan pangan akibat gagal panen.

"Untuk menghadapi pandemi COVID-19 ini, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah juga menyiapkan bantuan beras sebanyak 100 ton yang akan disalurkan pada wilayah-wilayah pantura yang mengalami rawan pangan," kata Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu kepada ANTARA, Kamis.

Dia mengemukakan hal itu, melalui pesan aplikasi whatApp, terkait bantual sosial sebagai dampak dari COVID-19 dan warga yang terkena dampak rawan pangan akibat gagal panen.

Menurut dia, jika bantuan yang telah disediakan ini masih kurang, maka pemerintah akan menambah bantuan ke wilayah-wilayah yang mengalami rawan pangan.

Baca juga: 15 ribu warga terdampak COVID-19 di Kapuas Hulu-Kalbar dibantu beras

"Daerah masih mempunyai stok beras sebanyak 300 ton. Beras bantuan ini berasal dari Kementerian Sosial," kata Paulus SK Limu.

Dia juga mengimbau para petugas yang menyalurkan bantuan sosial, agar tidak boleh diperjualbelikan beras bantuan tersebut.

"Bantuan ini jangan sampai diperjualbelikan, tetapi harus dipastikan sampai kepada yang berhak menerima bantuan," katanya.

Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan Negeri, untuk membantu mengawal penyaluran bantuan tersebut.

"Kalau ada yang melakukan penyimpangan, saya minta Kejari dan Kapolres supaya ditindak tegas. Tidak boleh main-main karena masyarakat lagi susah," katanya menegaskan.

Baca juga: Surabaya dapat bantuan 200 ton beras untuk tangani COVID-19

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020