Pekanbaru (ANTARA) - Perusahaan aksesoris Creativelab Team di Duri, Provinsi Riau, mengalihkan bisnisnya untuk donasi ke petugas medis saat wabah COVID-19 di daerah itu, dan telah menyumbangkan ratusan alat pelindung diri atau APD berupa tameng muka (face shield) produksi sendiri.

“Alhamdulillah per hari ini, kami sudah bisa menghasilkan 600 face shield, dimana hasilnya sudah kami distribusikan ke Bengkalis, Pekanbaru, Indragiri Hulu, Dumai, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Kampar, dan Kuantan Singingi,” kata Hengky Darma Satria, salah satu pendiri Creativelab saat dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan Creativelab team terdiri dari empat orang yang awalnya adalah pegawai PT.Chevron Pacific Indonesia dan rekan kerja yang membuat suvenir seperti plakat, gantungan kunci, dan plat nama dengan menggunakan alat printer tiga dimensi (3D printer).

Baca juga: Ruang isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede siap digunakan

Mereka memutuskan mengalihkan usaha mereka ke aksi sosial karena wabah COVID-19 membuat tenaga medis di fasilitas kesehatan kesulitan mendapatkan alat pelindung diri (APD). Dengan kemampuan alat yang mereka miliki, Creativlab memilih membuat face shield karena alat pelindung muka tersebut kini jadi barang langka dan harganya di pasar bisa mencapai Rp400 ribu dari normalnya Rp150 ribu per unit.

Sedangkan, Creativelab bisa produksi satu buah face shield dengan biaya Rp50 ribu per unit.

Tenaga medis mengenakan face shield buatan Creativelab yang didonasikan saat wabah COVID-19 di Rumah Sakit di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. (ANTARA/HO-Creativelab)

“Dengan adanya pandemi Corona kami menggunakan alat 3D printer untuk mencetak face shield untuk tenaga medis. Empat buah printer kami gunakan 24 jam untuk mencetak face shield tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Batam tegaskan PMI harus langsung kembali ke daerahnya

Produksi pertama dimulai pada tanggal 26 Maret, dan sampelnya mereka kirimkan ke RSUD Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis untuk mendapatkan masukan dari penggunanya. “Setelah mendapat tanggapan yang positif, akhirnya kami memutuskan untuk memperbanyak produksi,” ujarnya.

Alat pelindung muka mereka buat menggunakan bahan filament PLA, plastik mika dan karet. Pendistribusiannya melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Riau dan relawan.

Ia mengatakan aksi sosial tersebut menarik perhatian Direktur Polteknik Caltex Riau (PCR) dan manajemen Chevron. Selain itu, mereka juga telah mempresentasikan karya tersebut ke Gubernur Riau, Syamsuar, yang akhirnya ikut membantu menyumbang satu unit 3D printer.

“Alhamdulillah kami mendapat donasi satu buah 3d printer dari Gubernur Riau. Itu dari uang pribadinya,” ujar Hengky.

Dengan bantuan kawan-kawan alumni dan pegawai PT.Chevron, lanjutnya, mereka berhasil menambah alat 3D printer sebanyak dua unit, sehingga total ada tujuh alat untuk memproduksi face shield bagi tenaga medis di Riau.

“Kami juga membuka donasi untuk para donatur, dimana sampai hari ini sudah ada 1.221 face shield yang sudah diberikan oleh para donatur,” katanya seraya menambahkan donatur bisa mengirimkan sumbangannya ke rekening Mandiri 172-000-2131-532 atas nama Hengky Darma Satria. *

Baca juga: Dompet Dhuafa bagikan masker dan hand sanitizer pada pengemudi ojol
Baca juga: Relawan COVID-19 terbanyak dari DKI Jakarta dan Jawa Barat
Baca juga: UI siapkan ventilator transport lokal rendah biaya


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020