"Saya beberapa kali lihat wartawan mewawancarai narasumber dalam jarak dekat, dan bersalaman. Seharusnya ini tidak terjadi...,"
Tanjungpinang (ANTARA) - Jurnalis merupakan kelompok yang rentan tertular COVID-19 karena mobilitasnya sangat tinggi, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana.

"Saya beberapa kali lihat wartawan mewawancarai narasumber dalam jarak dekat, dan bersalaman. Seharusnya ini tidak terjadi," ujarnya di Tanjungpinang, Senin.

Tjetjep menyesalkan sikap wartawan yang tidak memikirkan keselamatannya. Semestinya, wartawan menjaga jarak dalam mewawancarai narasumber, atau lebih baik wawancara via ponsel.

Wartawan juga sebaiknya menghindari tempat keramaian, dan menghindari pertemuan dengan narasumber.
Baca juga: Jurnalis Australia kena corona usai ngobrol dengan istri Tom Hanks

"Saya masih melihat ada wartawan yang tidak mengenakan masker, kemudian liputan di tempat keramaian. Ini berbahaya," tuturnya.

Tjetjep mengemukakan wartawan harus menjaga kesehatan, meski saat liputan. Wartawan harus utamakan keselamatan karena dibutuhkan masyarakat.

Wartawan telah melaksanakan tugas tanpa kenal lelah "menguliti" satu persatu permasalahan COVID-19. Sosialisasi terkait antisipasi penularan COVID-19 tidak akan berhasil tanpa berita di media massa.

Pers memiliki peran yang besar dalam percepatan penanganan COVID-19.
Baca juga: AJI Jakarta himbau penyebaran informasi untuk jurnalis tanpa kerumunan
Baca juga: AJI Jakarta imbau media perhatikan keselamatan jurnalis liput Corona


"Saya tahu betul kerja-kerja wartawan dalam mengungkap permasalahan ini. Sampai tengah malam pun mereka bekerja, berusaha mewawancarai saya," ucapnya.

Tjetjep mengatakan wartawan harus memeriksa kesehatannya secara rutin. Pemprov Kepri juga akan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan wartawan melalui Rapid Test.

"Alat ini telah disiapkan pemerintah pusat, dan akan didistribusikan ke daerah sesuai kebutuhan," ujarnya.
Baca juga: IJTI Sumsel: Wartawan ikuti protokol kesehatan cegah COVID-19
Baca juga: Organisasi jurnalis minta pemerintah mantapkan komunikasi risiko

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020