Jakarta (ANTARA) - Kepala Kebijakan Public Facebook Indonesia, Ruben Hattari, mengatakan telah melakukan berbagai langkah untuk memerangi berita bohong atau hoaks tentang virus corona yang menyebar di platform Facebook.

"Pertama kita bekerja dengan pengecek fakta pihak ketiga kami, sudah banyak misinformasi yang ditandai oleh pengecek fakta pihak ketiga kami di Indonesia," ujar Ruben, ditemui usai acara peresmian kerjasama Alita dan Facebook Connectivity di Jakarta, Kamis.

Tim pengecek fakta pihak ketiga yang telah digandeng Facebook tersebut terdiri dari sejumlah media nasional arus utama yang akan melakukan pengecekan. Kemudian, informasi yang salah tersebut akan ditandai sebagai misinformasi.

"Dan, konten yang muncul mengenai COVID-19 itu distribusinya akan diturunkan sebanyak 80 persen," Ruben melanjutkan.

Baca juga: Karyawan diduga terinfeksi corona, Facebook tutup kantor di London

Baca juga: Facebook, Google rekomendasikan karyawan San Francisco kerja di rumah


Selanjutnya, Facebook akan memberikan informasi kepada pengguna jika konten yang mereka lihat itu salah, dan memberikan artikel pembenaran dari informasi yang salah tersebut.

"Disamping itu, tentu kita juga melihat di mana konten misinformasi itu melanggar standard komunitasnya kami, tentu akan kami remove," tutup Ruben.

Langkah Facebook tersebut telah sesuai dengan permintaan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang meminta platform digital untuk ikut berperan aktif memerangi konten hoaks terkait COVID-19 di Indonesia.

"Kita minta kepada digital platform, termasuk Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya, dari pihak Indonesia kalau ada hoaks kita minta take down," ujar Johnny ditemui terpisah dalam acara yang sama di Jakarta, Kamis.

"Tentu di perusahaan-perusahaan itu ada aturannya, mereka tentu menempuh aturannya, yang kita minta cepetan dikit jangan sampai hoaksnya berkembang, akhirnya menambah masalah, apalagi sudah statusnya epidemik yang bukan hanya masalah Indonesia ini sudah masalah global," dia menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Johnny juga mengungkapkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hingga Kamis pagi, mencatat telah menemukan sebanyak 196 hoaks terkait virus corona.

Baca juga: Sejumlah raksasa teknologi bersama Gedung Putih bahas dampak corona

Baca juga: Mark Zuckerberg akan danai tes virus corona

Baca juga: Facebook sementara larang iklan masker, cegah eksploitasi corona

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020