Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan dari hasil asesmen yang dilakukan petugas penanggulangan bencana kecamatan bahwa sejumlah warga terluka akibat terkena puing rumah saat terjadi gempa.

"Kami mendapatkan informasi dari petugas di lapangan, salah satunya di Kampung Sangkali, RT 01/06 Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, ada warga yang terluka di bagian kepalanya karena tertimpa puing rumah yang ambruk akibat gempa berkekuatan 5.0 SR pada pukul 17.17 WIB," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, korban yang mengalami cedera atau terluka saat ini sebagian sudah dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diberikan pengobatan, namun demikian hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya korban meninggal dunia akibat gempa bumi ini.

Baca juga: Sejumlah rumah di Sukabumi rusak akibat gempa

Baca juga: Gempa Sukabumi, guncangannya dirasakan di Bogor

Baca juga: Gempa magnitudo 5,0 di Sukabumi akibat sesar lokal


Petugas di lapangan bersama unsur TNI, Polri serta relawan masih memberi bantuan kepada warga terdampak gempa bumi, tidak hanya di Kecamatan Parakansalak, BPBD juga menerima informasi adanya korban luka di Kecamatan Kalapanunggal.

"Korban mengalami luka ringan seperti di tangan maupun kaki ada juga yang di bagian kepalanya, warga yang mengalami cedera itu masih dalam perawatan untuk mengobati lukanya," katanya.

Daeng belum bisa memastikan berapa jumlah rumah yang rusak dan warga yang terluka, karena terdampak gempa bermagnitudo 5.0 itu.

Sebelumnya, informasi dari BMKG, gempa bermagnitudo 5.0 yang berpusat di di 6.89 LS 106.62 BT, 13 km Timur Laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman pusat gempa 10 km di bawah permukaan laut.*

Baca juga: Wilayah Bogor juga rasakan gempa magnitudo 5,0 yang guncang Sukabumi

Baca juga: Sukabumi diguncang gempa bermagnitudo 5.0

Baca juga: Flash - Terasa di Jakarta gempa magnitudo 5,0 di Sukabumi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020