Belakangan ini kan kita sering melihat bagaimana permasalahan kekerasan terhadap anak, perundungan hingga perdagangan anak,
Jakarta (ANTARA) - Ibu Negara Republik Indonesia (RI), Iriana Joko Widodo beserta perkumpulan istri Menteri Kabinet Indonesia Maju yang tergabung di OASE menyapa para anak-anak di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Handayani Jakarta, Senin.

Istri Menteri Sosial (Mensos) RI Grace Batubara mengatakan kegiatan tersebut sengaja dilakukan untuk memberikan semangat dan harapan kepada anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus.

"Belakangan ini kan kita sering melihat bagaimana permasalahan kekerasan terhadap anak, perundungan hingga perdagangan anak," ujar dia.

Baca juga: Mensos: Pekerja sosial ujung tombak program rehabilitasi sosial anak

Menanggapi beragam masalah sosial yang terjadi pada anak-anak, Kementerian Sosial (Kemensos) mengundang Ibu Negara RI, Iriana Joko Widodo bersama ibu Wakil Presiden RI, Ibu Wury Estu Handayani beserta anggota OASE Kabinet Indonesia Maju untuk memberikan motivasi dan semangat kepada mereka.

"Tujuannya agar dari keterpurukan mereka itu bisa bangkit dan semangat lagi. Karena itulah yang menjadi harapan kami semua," lanjutnya.

Ibu negara secara pribadi, ujar dia juga menyampaikan langsung kepada anak-anak agar tetap semangat. Setelah mereka menyelesaikan pembinaan atau rehabilitasi maka saat kembali ke lingkungan masyarakat diharapkan bisa membanggakan bangsa.

Khusus di balai rehabilitasi tersebut tercatat sekitar 80 an anak yang mendapatkan pembinaan. Rata-rata dari mereka mengalami kekerasan hingga perdagangan anak. Terkait proses rehabilitasi kira-kira membutuhkan waktu hingga enam bulan.

Baca juga: BNN: Anak atau keluarga terpapar narkoba segera lapor ke IPWL

"Jadi di sini kita memberikan motivasi, mereka juga lebih didekatkan dengan agama," katanya.

Selain itu, anak-anak tersebut juga dibina agar lebih percaya diri dengan menggunakan bantuan tenaga konselor melalui terapi. Sehingga saat mereka kembali ke masyarakat sudah dalam kondisi siap.

Ia menambahkan terkait pembinaan antara satu anak dengan yang lainnya tidak sama karena memiliki persoalan berbeda. Namun, secara garis besar tetap kepada upaya pendekatan agama dan terapi untuk mengembalikan rasa percaya diri.

Baca juga: KPAI: rehabilitasi anak penyalahguna narkoba harus libatkan ortu

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020