Jakarta (ANTARA) - Organisasi sosial kemanusiaan MER-C Indonesia mengirim tim sukarelawan ke Jalur Gaza untuk melakukan supervisi pembangunan tahap kedua rumah sakit Indonesia di bagian dari wilayah Palestina tersebut.

Siaran pers MER-C Indonesia yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan tim yang dikirim ke Gaza terdiri atas 11 sukarelawan dengan berbagai keahlian, termasuk dokter, insinyur, ahli mekanikal elektrikal, dan ahli instrumentasi medis.

Tim tersebut berangkat ke Kairo, Mesir, pada Minggu pagi dan dijadwalkan tiba di sana pada Minggu malam. Selanjutnya mereka akan melakukan perjalanan darat menuju perbatasan Rafah untuk kemudian masuk ke Jalur Gaza.

Anggota Presidium MER-C Indonesia yang mengetuai Tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia, Faried Thalib, mengatakan bahwa tim supervisi akan mengecek pembangunan tahap kedua Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang sudah berlangsung satu tahun.

"Tahun lalu kami memberangkatkan 32 relawan ke Jalur Gaza untuk memulai pembangunan tahap dua, yaitu membangun dua lantai tambahan untuk menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 100 buah lagi dan melengkapi alat kesehatan tambahan karena bangunan dan 100 tempat tidur lebih yang ada saat ini sudah tidak dapat menampung pasien yang datang berobat," kata Faried.

Tim supervisi MER-C Indonesia, menurut dia, baru bisa berangkat ke Gaza setelah mendapatkan izin masuk ke Mesir dan Gaza dari otoritas setempat.

"Setelah menunggu sekitar 3,5 bulan akhirnya kedua izin kami dapatkan dan kami segera memutuskan untuk berangkat ke Gaza," kata Faried, menambahkan, tim supervisi akan bertugas di Jalur Gaza selama dua pekan.
 
Tim relawan MER-C Indonesia yang diberangkatkan ke Jalur Gaza pada Minggu (16/2/2020).(HO MER-C Indonesia)


Saat ini sudah ada 29 relawan yang mendukung kegiatan pembangunan tahap kedua rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza. Kegiatan pembangunan tersebut diperkirakan berlangsung 1,5 tahun hingga dua tahun sesuai dengan situasi di lapangan.

"Kami memohon doa dari seluruh rakyat Indonesia agar perjalanan yang kami sadari tidak mudah dan penuh risiko ini senantiasa diberi perlindungan, kemudahan, dan kelancaran," kata Faried.

"Kami juga mohon doa bagi para relawan yang sedang bertugas di Jalur Gaza juga agar senantiasa diberi kekuatan untuk menunaikan amanah ini di tengah berbagai krisis yang tengah melanda Jalur Gaza, juga menguatkan para keluarga relawan yang berada di Tanah Air. Doakan kami, doakan rakyat Palestina," ia menambahkan.

Ia menjelaskan pula bahwa biaya yang dibutuhkan untuk merampungkan pembangunan tahap kedua rumah sakit dan menyediakan peralatan kesehatan pendukungnya sekitar Rp70 miliar hingga Rp75 miliar.

"Bismillah, semoga kita bisa mewujudkan pengembangan RS Indonesia sebagai bukti cinta dan dukungan dari rakyat Indonesia untuk perjuangan rakyat Palestina," demikian Faried Thalib.

Baca juga:
Rumah Sakit Indonesia di Gaza kena dampak serangan Israel
Rumah Sakit Indonesia di Gaza resmi diserahkan kepada Palestina

Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020