Kami sudah menyediakan ratusan ribu dupa, agar umat bisa memanjatkan doa-doa kepada dewa
Pangkalpinang (ANTARA) - Ribuan warga Tionghoa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan dari luar daerah silih berganti mengunjungi Klenteng Kwan Tie Miaw merupakan klenteng tertua di Kota Pangkalpinang, untuk menggelar ritual sembahyang Imlek 2020.

"Sekitar 3.000 orang umat Konghucu yang sembahyang di klenteng ini tidak hanya berasal dari Bangka Belitung, tetapi juga warga luar daerah dan negara lainnya," kata salah seorang pengurus Klenteng Kwan Tie Miaw, A Pao di Pangkalpinang, Sabtu.

Baca juga: Barongsai meriahkan libur Imlek di Bandara Jambi

Ia mengatakan pengunjung sudah mulai memadati Klenteng Kwan Tie Miaw yang didirikan pada 1797 pada Jumat (24/1) malam dan diperkirakan akan berlangsung hingga Senin (27/1) untuk sembahyang memanjatkan doa arwah leluhur dan keberkahan kepada dewa-dewa.

Baca juga: Kapolda: Perayaan malam Imlek di Sumut aman

"Kami sudah menyediakan ratusan ribu dupa, agar umat bisa memanjatkan doa-doa kepada dewa," ujarnya.

Baca juga: Pembagian angpau di Wihara Dharma Bhakti sempat ricuh

Menurut dia untuk memeriahkan perayaan Imlek tahun ini, pihaknya juga menggelar kesenian Barongsai, pesta kembang api dan lainnya, sehingga pengunjung bersuka cita menyambut dan merayakan Imlek.

"Kita bersyukur setiap tahun perayaan hari besar keagamaan Konghucu klenteng ini selalu dipadati umat karena tempat ibadah ini memiliki nilai sejarah tinggi," katanya.

Ia menambahkan pelaksanaan ritual sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek ini, berlangsung aman, lancar dan tertib.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian, TNI yang telah menjaga keamanan di sekitar klenteng, sehingga pengunjung dapat berdoa dengan aman, nyaman dan tertib," katanya.

Kapospam Klenteng Kwan Tie Miaw Pangkalpinang, Brigda Gatot mengatakan perayaan Imlek di Klenteng Kwan Tie Miaw berjalan kondusif.

"Kami bersama TNI memperketat pengamanan, mengingat pengunjung klenteng ini cukup ramai untuk melaksanakan sembahyang Imlek," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020