salah satu cara memasifkan gerakan one student one account yaitu dengan melibatkan raka-raki di Jatim.
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jatim menerapkan gerakan menabung "One Student One Account".

"Ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para pelajar terhadap inklusi keuangan dan budaya menabung," ujarnya di sela menerima audiensi kepala OJK Regional IV Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan salah satu cara memasifkan gerakan one student one account yaitu dengan melibatkan raka-raki di Jatim.

Raka-raki, kata dia, menjadi duta yang akan berkeliling ke SMA, SMK, dan Aliyah untuk menyosialisasikan sekaligus memperkenalkan literasi keuangan, termasuk yang syari'ah kepada para pelajar.

"Banyak yang cerita tentang teknologi finansial, tapi untuk mengenalkan lebih dekat para pelajar dengan dunia perbankan maka perlu terus dilakukan sosialisasi. OJK juga bisa menyampaikan terkait bagaimana keamanannya," ucapnya.

Baca juga: Tanggapi wacana pembubaran, Ketua OJK : Kami telah bekerja profesional

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga berharap para pelajar bisa mengikuti format-format literasi finansial yang benar dan legal.

Terlebih, lanjut dia, Pemprov Jatim telah memiliki program sekolah gratis berkualitas (tis-tas) yang bisa memberikan ruang lebih bagi para pelajar untuk lebih dekat dengan dunia perbankan.

"Program itu memberikan ruang agar anak-anak bisa lebih dekat dengan perbankan. Yang didukung dengan pemberian literasi finansial dan dilakukan oleh OJK," katanya.

Sementara itu, turut hadir pada pertemuan tersebut Kepala OJK Regional IV Jatim Heru Cahyono yang akan melanjutkan tugasnya ke Jakarta, beserta calon penggantinya Bambang Mukti Riyadi.

"Karenanya, saya minta Pak Bambang meneruskan segala sesuatu yang baik. Seperti gerakan One Student One Account dan Bank Wakaf Mikro," katanya.
Baca juga: Marak investasi bodong, OJK Cirebon diminta intensifkan pencegahan

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020