Yogyakarta (ANTARA) - Pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, yang kini ditata diharapkan mampu menarik minat sekitar lima hingga delapan persen pengunjung Malioboro sehingga beban Malioboro saat puncak musim liburan bisa sedikit berkurang.

“Bisa mengurangi beban Malioboro sebanyak 10 persen itu sudah bagus. Harapannya, kawasan ini nantinya bisa mengurangi sekitar lima hingga delapan persen,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman yang sudah tertata ini cocok untuk dijadikan sebagai salah satu tempat berkumpulnya anak-anak muda.

“Nantinya, akan ada fasilitas tambahan yang bisa disediakan. Misalnya tempat untuk mengisi daya telepon, hingga internet. Dan dari pedestrian Jalan Jenderal Sudirman ini, bisa menyambung ke pedestrian Jalan Suroto yang juga sudah ditata tahun lalu,” katanya.

Ia memastikan, kawasan pedestrian di Jalan Suroto maupun Jalan Jenderal Sudirman adalah kawasan yang diperuntukkan sepenuhnya bagi pejalan kaki.

“Tidak boleh ada sepeda motor yang parkir di pedestrian. Trotoar hanya untuk pejalan kaki,” katanya yang berharap pemangku wilayah bisa menjaga ketertiban di pedestrian Jalan Sudirman.

Baca juga: Pekerjaan revitalisasi pedestrian Sudirman mulai bongkar trotoar

Ia juga berharap seluruh fasilitas yang sudah ada di pedestrian seperti tempat sampah, bangku dan fasilitas lainnya bisa tetap terpelihara dengan baik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan pekerjaan revitalisasi tahap pertama pedestrian di Jalan Sudirman sudah mencapai sekitar 92 persen.

Sesuai kontrak, seluruh pekerjaan yang dilakukan dari simpang empat Gramedia hingga simpang Jembatan Gondolayu tersebut dapat diselesaikan pada 22 Desember 2019.

“Tinggal memasang lampu, dan memasang granit untuk trotoar serta memasang tulisan ’Sudirman’ sebagai penanda kawasan. Pekerjaan selesai sekitar dua pekan lagi,” katanya.

Baca juga: Yogyakarta tata pedestrian perkuat penanda pintu masuk kota

Agus menyebutkan untuk memastikan agar tidak ada kendaraan yang bisa masuk ke pedestrian, maka sudah dipasang bollard yang juga bisa menyala saat malam hari. Setelah direvitalisasi, trotoar yang semula hanya memiliki lebar 2,4 meter bisa bertambah hingga 4,8 meter.

Pekerjaan penataan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman tahap kedua akan dilakukan pada 2020 yaitu dari simpang Jembatan Gondolayu hingga Tugu.

“Konsep pedestrian akan tetap sama. Mungkin kami sesuaikan dengan lebar trotoar yang saat ini sudah ada karena tidak mungkin mengurangi lebar jalan,” katanya.

Penataan pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman tersebut, lanjut Agus, menjadi upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menata wajah Kota Yogyakarta.

“Saat ini pun sedang dilakukan revitalisasi pedestrian di batas kota, yang kemudian akan dilanjutkan ke arah barat menuju Jalan Urip Sumoharjo,” katanya.

Baca juga: Dishub Yogyakarta sebut uji coba semi pedestrian Malioboro kondusif
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019