Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bekerjasama dengan komunitas ikan cupang yang tergabung dalam Kediri Beta Club melakukan bagi-bagi ikan kepada masyarakat agar bisa dirawat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk menjelang penghujan.

"Kan ini pancaroba, sehingga tujuannya untuk membantu mengatasi jentik nyamuk penyebab demam berdarah. Jadi, kami berikan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nurhafid di Kediri, Rabu.

Pihaknya mengatakan, ikan yang diberikan adalah jenis cupang yang jumlahnya ribuan ekor. Ikan itu diberikan kepada masyarakat pengguna jalan secara gratis.

Selain itu, pihaknya juga sosialisasi kepada masyarakat dan mengajak serta agar masyarakat terutama orang tua mengajak anaknya agar gemar makan ikan. Kandungan gizi di ikan cukup baik. Selain itu, harga ikan relatif lebih terjangkau, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkannya.

Tentang produksi ikan air tawar di Kabupaten Kediri, Nurhafid mengatakan cukup banyak. Pada 2018, produksinya mencapai 18 ribu ton, dimana ikan itu didominasi ikan lele hingga 14 ribu ton. Lainnya adalah jenis ikan nila, gurami, hingga patin. Sementara, untuk ikan hias seperti cupang juga banyak.

Pihaknya menargetkan, pada 2020 produksi ikan di Kabupaten Kediri lebih naik lagi hingga 20 ribu ton. Dari awal Januari 2019 hingga saat ini, produksi sudah sekitar 18 ribu ton, sehingga harapan target 2020 bisa hingga 20 ribu optimistis akan terealisasi.

Untuk ikan cupang di Kabupaten Kediri, ia mengatakan kualitasnya cukup bagus. Bahkan, ikan ini juga banyak dijadikan komoditas ekspor ke berbagai negara. Selain ikan cupang, ada juga ikan koi dan beragam jenis ikan hias lainnya.

Koordinator komunitas ikan cupang di Kabupaten Kediri yakni Kediri Beta Club, Yusuf Saputro mengatakan kegiatan bagi-bagi ikan cupang ini adalah bentuk kegiatan edukasi ke masyarakat. Dalam kegiatan ini, para peternak juga berbagi ikan yang bisa diberikan ke masyarakat.

Ia juga menambahkan, ikan cupang adalah ikan yang cukup digemari. Bahkan saat ini pertumbuhannya cukup bagus. Budi daya berkembang cukup baik dengan beragam cara.

"Budi daya ikan cupang mengalami kemajuan pesat, rekayasa genetik capai level tertinggi. Jadi, kombinasi warna bisa diciptakan, membuat ikan cupang tidak ada matinya. Jadi, tren, bentuk, selalu muncul," kata Yusup.

Dalam kegiatan itu, ikan dikemas satu per satu dan diberikan ke pengguna jalan. Masyarakat juga sangat senang menerima ikan tersebut, apalagi warnanya juga unik. Kegiatan bagi-bagi ikan itu juga bagian dari peringatan Hari Ikan Nasional 2019. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019