Medan (ANTARA) - Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Prof Dr Budiman Ginting SH mengapresiasi Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri bekerjasama dengan Polda Sumut dalam waktu relatif cepat dapat mengungkap jaringan teroris di wilayah hukum daerah itu.

"Selain itu, juga menembak mati dua terduga teroris yang merakit bom bunuh diri di lapangan apel Mapolrestabes Medan," kata Budiman di Medan, Senin.

Ia mengatakan, daerah yang dimasuki adalah areal jajaran kepolisian yang merupakan kesatuan pengamanan bagi masyarakat.

"Namun bisa dimasuki oleh terduga teroris yang seharusnya mendapat pengawalan ketat," ujarnya.

Budiman menyebutkan, semua elemen pendukung sistem keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) ke depan harus lebih waspada lagi, karena para terorisme bisa berada di areal mana saja.

Ia juga berpesan kepada semua elemen masyarakat jika ada orang asing di daerahnya masing-masing yang mencurigakan gerak-geriknya.

"Segera melaporkan kepada petugas yang berwajib agar secepatnya bisa diatasi sebelum jatuh korban jiwa," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu.

Baca juga: Kapolda: Tersangka bom bunuh diri di Medan berbaiat kepada ISIS

Baca juga: Polisi kembali tangkap 26 tersangka terkait bom bunuh diri di Medan

Baca juga: Polisi tangkap bendahara jaringan kelompok bom bunuh diri di Medan


Kepolisian Daerah Sumatera Utara hingga Senin (18/11) telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka terkait dengan bom bunuh diri Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan.

Kapolda Sumut Irjen Pol. Agus Andrianto mengatakan penangkapan 26 tersangka ini dari hasil pengembangan yang dilakukan Densus 88 bersama Polda Sumut.

"Ada 26 tersangka, 3 di antaranya meninggal dunia. Saat ini ada 5 di Mako Brimob, 15 di Mapolda, 3 meninggal dunia, dan 3 lagi masih dalam pemeriksaan," katanya usai disposal bom di Desa Klumpang Kebon, Hamparan Perak, Senin.

Agus menyebutkan, penambahan tiga tersangka baru ini pada Senin siang. Ketiga tersangka berinisial C, HB dan HI.

Dari hasil interogasi oleh tim Densus 88, tersangka HB dan HI memiliki kemampuan merangkai, kemudian tersangka C adalah bendahara.

"Dua ditangkap di wilayah Belawan, satu atas inisiatif kepling menyerahkan tersangka yang merupakan bendahara," ujarnya.

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di Makopolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu (13/11) sekira pukul 08.35 WIB.

Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu dilakukan RMN (24).Pelaku meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan, mengakibatkan enam orang terluka yakni 4 orang polisi, 2 orang warga sipil.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019