Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Departemen Pendidikan Nasional dan para kepala daerah agar tidak ada lagu gedung sekolah yang rusak seiring dengan telah dipenuhinya anggaran 20 persen bagi pendidikan dalam APBN 2009. "Pada para Gubernur, Bupati dan Walikota saya minta jangan ada lagi gedung sekolah yang memprihatinkan. Saya akan cek nanti ke wilayah-wilayah," kata Presiden saat membuka Olimpiade Astronomi dan Astrofisika di Istana Negara Jakarta, Rabu. Lebih lanjut Kepala Negara menegaskan selain bagi gedung-gedung sekolah, anggaran pendidikan yang meningkat itu juga harus digunakan untuk membiayai delapan target pembangunan di bidang pendidikan. "Saya mengingatkan agar dana tersebut digunakan secara tepat sasaran. Untuk mencegah penyimpangan silakan masyarakat dan semua pihak harus turut mengawasi," tegasnya. Dalam kesempatan itu Presiden mengingatkan pada Departemen Pendidikan Nasional untuk tidak meningkatkan anggaran rutin meski alokasi anggaran pendidikan di APBN 2009 meningkat. "Saya minta biaya rutin dan manajemen lembaga agar tetap efisien dan jangan ikut naik," kata Yudhoyono. Usai acara, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyatakan pihaknya akan memastikan anggaran pendidikan tepat sasaran. "Kami pasti akan lakukan itu, sebelum 20 persen saja kami mengalokasikannya dengan sangat hati-hati sekali. Kita sudah memiliki rencana strategis yg disusun dari RPJM dan setiap tahun kita buat RKP. Jadi tidak ada alokasi anggaran yang sembarangan," kata Bambang. Mendiknas juga menyatakan anggaran 20 persen bagi pendidikan di APBN 2009 antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan guru. "Yang dinaikkan adalah tunjangan untuk guru, bukan biaya operasional. Jadi (gaji-red) guru sesuai arahan Presiden, paling rendah guru PNS Rp2 juta," tutur Mendiknas. Sementara terkait gedung sekolah yang tidak layak, Mendiknas mengatakan tanggung jawab utama ada pada Kepala Daerah masing-masing. Pihaknya hanya memberi bantuan agar gedung-gedung sekolah yang ada layak untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008