Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sejumlah wilayah
Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mengingatkan masyarakat mewaspadai ancaman cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di musim transisi saat ini.

"Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sejumlah wilayah," kata staf prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Uli Mahanani di Banjarbaru, Sabtu.

Ia menjelaskan adanya pergeseran gerak semu matahari yang berpindah dari bumi belahan utara ke bumi belahan selatan mengakibatkan adanya musim transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

Pada musim transisi atau peralihan tersebut, kata dia, cuaca cenderung mengalami perubahan yang cepat dari panas terik kemudian turun hujan.

Pada musim transisi saat ini, hujan yang banyak terjadi adalah hujan dihasilkan oleh awan-awan konvektif seperti Cumulonimbus, yang umumnya memiliki intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang berdurasi singkat.

"Petir lebih sering terjadi karena udara masih cukup panas dan kelembapan lapisan atas mulai tinggi, sehingga proses pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus semakin aktif pula," katanya.
 
Pengendara melintas di depan Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalsel, yang sedang diguyur hujan. (FOTO ANTARA/Firman)


Untuk prakiraan cuaca secara umum per harinya, tambah dia, pada pagi hari udara cenderung kabur, atau bisa hujan hingga berawan.

Sementara di siang hari terjadi hujan lokal. Kemudian, malam hari hujan dan berawan. Sedangkan dini hari kabut dan cerah berawan dengan suhu rata-rata dari 22 hingga 34 derajat Celsius serta kelembapan 50-95 persen.

"Potensi kebakaran hutan dan lahan juga masih bisa terjadi. Hal itu ditandai adanya titik panas yang masih muncul, terutama di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu. Sepanjang Sabtu siang, terdapat 29 hot spot di Kalsel," demikian Uli Mahanani.

Baca juga: BMKG: hujan lokal kurangi hotspot di Kalsel

Baca juga: BMKG: Sumsel dan Kalsel masih perlu waspada karhutla

Baca juga: BMKG ingatkan gelombang 3 meter di perairan selatan Kalsel

Pewarta: Firman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019