Penajam (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jhon Kenedi, mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah itu menciptakan situasi kondusif setelah terjadi demonstrasi sekelompok orang di Pelabuhan Penyeberangan Penajam, pada Rabu (16/10).

"Kami minta seluruh masyarakat bersama-sama pemerintah kabupaten menjaga keamanan dan ciptakan situasi kondusif di wilayah Penajam Paser Utara," ujar Kenedi ketika dihubungi, Sabtu.

Masyarakat juga diimbau bijak dalam menggunakan media sosial menyikapi aksi unjuk rasa sekelompok orang yang berujung rusuh di Pelabuhan Penyeberangan Penajam tersebut.

Ia meminta masyarakat bijak menggunakan media sosial untuk menciptakan keamanan dan situasi kondusif di wilayah Penajam Paser Utara setelah peristiwa di Pelabuhan Penyeberangan Penajam.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat menciptakan situasi yang kondusif, sehingga kejadian unjuk rasa berujung riusuh di Pelabuhan Penyeberangan Penajam tersebut tidak terulang.

Juga baca: TNI dan Polri siap beri rasa aman di Penajam Paser Utara

Juga baca: FPPP: Kerusuhan massa di Penajam tidak boleh dianggap remeh

Juga baca: Ratusan KK masih mengungsi setelah unjuk rasa di Penajam

"Mari bersama-sama ciptakan kondisi aman dan kondusif di Kabupaten Penajam Paser Utara, serta belajar dari peristiwa yang terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Penajam," ucap dia.

"Jika masyarakat menerima informasi terkait perkembangan terbaru setelah kejadian di Pelabuhan Penyeberangan Penajam itu, lakukan verifikasi atau ,mengecek sumber informasinya," kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Ia bersyukur semua pihak yang terkait demonstrasi berujung rusuh di Pelabuhan Penyeberangan Penajam sepakat untuk berdamai.

Untuk itu ia kembali mengimbau seluruh masyarakat bersikap tenang dan tidak memperkeruh suasana dengan membuat ujaran-ujaran provokasi di media sosial.

Aksi unjuk rasa sekelompok orang di Pelabuhan Penyeberangan Penajam yang menuntut denda adat kepada pelaku penikaman dalam perkelahian kelompok pemuda berujung rusuh dan pembakaran rumah-rumah penduduk, Rabu (16/10).

Sedikitnya terdata 158 unit rumah, sekolah Madrasah Ibtidaiyah dan satu loket pembelian tiket di pelabuhan terbakar, serta 10 kios di sekitar lokasi kejadian kondisinya rusak.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019