... Belakangan ini terlihat semakin terbuka ya, semakin terang-terangan ada kelompok tertentu yang justru sepertinya semakin menyerang terbuka ideologi bangsa negara kita Pancasila...
Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengharapkan pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan pasangan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin meyiapkan sistem yang mampu membendung pertumbuhan kaum intoleran yang akhir-akhir ini terus menyerang ideologi Pancasila.

"Belakangan ini terlihat semakin terbuka ya, semakin terang-terangan ada kelompok tertentu yang justru sepertinya semakin menyerang terbuka ideologi bangsa negara kita Pancasila," kata Hutahaean, di Jakarta, Sabtu.

Pertumbuhan kaum intoleran ini tentunya akan terus merusak ideologi Pancasila, dan juga meracuni masyarakat dengan ideologi lain yang mereka bawa.

"Kita ingin pemerintah mengembangkan sebuah sistem mekanisme yang baik untuk meredam pertumbuhan kaum intoleran dan mengembalikan mereka pada jalur Pancasila kita sebagai satu-satunya ideologi," ucapnya.

Selain soal ideologi, Partai Demokrat kata dia juga berharap ketangguhan pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dalam menghadang resesi global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Juga baca: Generasi milenial jangan sampai terkena virus intoleran-radikalisme

Juga baca: Peneliti: Media sosial berperan dalam penyebaran paham intoleran

Juga baca: Survei : Status ekonomi tinggi lebih intoleran

"Resesi global memang terus mendera, faktor perang dagang kekuatan ekonomi dunia juga, harapan kita sangat besar sekali kepada bapak Jokowi agar ekonomi kita ke depan tumbuh semakin baik," kata dia.

Partai Demokrat sendiri telah menyatakan dukungannya untuk Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf melalui pidato kontemplasi Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 September 2019 lalu.

"Yang menyatakan memberi kesempatan untuk pemerintahan pak Jokowi ke depan. Kalau ditanya apakah Partai Demokrat diikutsertakan oleh pak Jokowi di dalam pemerintahannya kami ingin menyerahkan sepenuhnya kepada pak Jokowi," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019