Kalau kita menginginkan semuanya kita bisa kehilangan semuanya. Misal di 10 Bali Baru difokuskan menjadi tiga setelah jalan baru kemudian menjadi 4, 5, membuktikan bahwa beliau fokus orangnya, kerja keras, sederhana dan memberikan kewenangan kepada p
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut lima tahun bekerja bersama Presiden Joko Widodo sebagai pengalaman yang sangat menarik.

Menpar Arief Yahya setelah acara Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Wakil Presiden Republik Indonesia dan Para Menteri Kabinet Kerja di Istana Negara Jakarta, Jumat, mengatakan rasa puasnya bisa bergabung dalam tim kerja Jokowi.

Baca juga: Pariwisata diproyeksikan jadi penyumbang devisa terbesar

Baca juga: Calendar Of Event pariwisata 2020 tawarkan 100 atraksi wisata

Baca juga: Toba Caldera Resort diharapkan jadi penggerak baru perekonomian Sumut

Baca juga: Menpar akan tinjau progres Sirkuit MotoGP Mandalika


“Selalu menarik karena Pak Presiden memberikan kewenangan penuh, dia menetapkan target dan arahan apa yang akan dikerjakan. Saya merasa sangat puas bergabung dalam tim Pak Jokowi dan bisa menyumbangkan sesuatu terutama industri pariwisata,” kata Arief Yahya.

Untuk itu, Arief Yahya mengaku sangat puas terlebih ketika sektor pariwisata ditetapkan sebagai sektor unggulan oleh Presiden Jokowi.

Selama lima tahun bekerja membangun sektor pariwisata, menurut dia, banyak hal yang bisa ia lakukan dengan leluasa karena Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin yang memberikan kewenangan penuh kepada pembantunya sesuai bidang yang ditanganinya.

“Puaslah, puas sekali. Kalau mau dalam satu kalimat pendek pariwisata telah menjadi core economy negara dan sekarang menuju ke kelas dunia karena sudah banyak diakui prestasi-prestasi kita di tingkat dunia,” katanya.

Arief Yahya melihat Jokowi sebagai sosok pemimpin yang visioner dan punya pandangan ke depan, fokus, dan pekerja keras.

Di bidang pariwisata sendiri, kata Arief, Jokowi selalu menginginkan top 3 destinasi untuk program pengembangan infrastruktur sehingga tidak terlalu banyak yang dikerjakan namun fokus.

“Kalau kita menginginkan semuanya kita bisa kehilangan semuanya. Misal di 10 Bali Baru difokuskan menjadi tiga setelah jalan baru kemudian menjadi 4, 5, membuktikan bahwa beliau fokus orangnya, kerja keras, sederhana dan memberikan kewenangan kepada pembantunya,” kata Arief.

Saat ditanya apakah ada perintah lanjutan dari Jokowi secara khusus kepadanya Arief Yahya hanya menjawab belum ada perintah yang dimaksud.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019