Bintang juga akan mendiskusikan pentingnya fotografi untuk menyalurkan aspirasi anak-anak,
Surabaya (ANTARA) - Siswa kelas IX SMPN 1 Surabaya, Bintang Aryananda memamerkan foto hasil karya terbaiknya dan teman-temannya saat mengikuti Workshop Fotografi Urban Growing Surabaya pada 5 hingga 9 Agustus 2019 dalam forum Child Friendly Cities Summit yang digelar UNICEF di Kota Cologn, Jerman 15 hingga 17 Oktober 2019.

Kepala Perwakilan UNICEF wilayah Pulau Jawa Bali, Arie Rukmantara di Surabaya, Selasa, membenarkan bahwa Bintang menggelar pameran foto hasil karya 21 anak yang ikut workshop di Surabaya.

"Bintang juga akan mendiskusikan pentingnya fotografi untuk menyalurkan aspirasi anak-anak," tambahnya.

Menurut dia, ada sebanyak 100 anak dari 88 kota yang ada di 80 negara akan ambil bagian pada kegiatan tersebut.

"Jadi, ada banyak cara untuk menyampaikan aspirasi. Tidak harus dengan demonstrasi atau berdebat. Foto juga media yang powerful bisa juga menyampaikan aspirasi sekaligus mempromosikan Indonesia ke dunia," jelasnya.

Arie mengemukakan secara tidak langsung, hasil karya anak-anak Surabaya ini juga mewakili Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada saat menjelaskan kondisi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak di Indonesia.

Ini juga seakan memastikan bahwa Kota Layak Anak yang diraih Surabaya tidak hanya terbaik di Indonesia, tapi juga terbaik di tingkat dunia.

"Apalagi nanti Bu Risma akan menjadi pembicara untuk menjelaskan detail tentang pembangunan Surabaya sebagai kota layak anak. Ini bukti nyata bahwa Surabaya terbaik," lanjut dia.

Baca juga: Risma jadi pembicara kota layak anak di Forum UNICEF Jerman

Sementara itu, Bintang Aryananda sebelumnya mengaku senang terpilih sebagai pemenang di Workshop Fotografi Urban Growing Surabaya. Bahkan, ia mengaku tidak pernah menyangka prestasinya itu akan mengantarkannya mengikuti acara Child Friendly Cities Summit di Jerman.

Anak ke dua dari pasangan Wahyu Wicahya (51) dan Liz Ariestiana (49) yang tinggal di Kawasan Peneleh II No. 50, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng ini bercerita telah melakukan serangkaian persiapan sebelum berangkat ke Jerman pada Sabtu (12/9) mulai dari kesiapan fisik hingga persiapan mental.

"Untuk persiapan fisik, saya sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa untuk berangkat ke sana dan apa saja yang harus diperhatikan," kata Bintang.

Bintang juga memastikan, dipertemuan Child Friendly Cities Summit itu, ia tak hanya tukar pendapat dan gagasan, namun lebih dari itu, ia mengaku akan membuat Youth Manifesto atau Deklarasi Pemuda Dunia bersama peserta lainnya dalam rangka memperingati 30 tahun Konferensi Hak Anak Dunia.

Baca juga: Pemerintah Aceh-Unicef luncurkan program kesejahteraan anak

Manifesto tersebut nantinya diajukan ke wali kota masing-masing. Ia bersama delegasi anak lainnya juga melakukan field trip untuk memantau perkembangan kota ramah anak di negara tersebut.

Selain itu, Bintang juga mengaku sudah menyiapkan bahan untuk menggelar pameran fotografi bersama salah satu peserta dari negara Vietnam. Makanya, sebelum berangkat ke luar negeri, ia menyiapkan sedikitnya 30 hasil jepretannya untuk dipajang saat pameran.

"Foto-foto itu diambil dari karya saya dan teman-teman di Surabaya tentang keadaan anak-anak, di antaranya foto anak TK di Kampung Maspati yang menang sewaktu acara Workshop fotografi Unicef," terangnya.

Ia mengaku, keikutsertaannya dalam event dunia itu bisa menambah pengalamanannya untuk bisa berbuat lebih baik untuk Kota Surabaya, terutama dalam mewujudkan generasi yang lebih baik ke depannya.

"Saya semakin semangat untuk menjadi generasi unggul ke depannya, demi Surabaya dan Indonesia yang lebih baik," katanya.

Baca juga: UNICEF serukan perlindungan anak-anak dalam aksi unjuk rasa

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019