Erbil (ANTARA) - Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi melalui telepon membahas serentetan aksi protes yang mencengkeram negaranya selama sepekan terakhir dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, demikian diungkapkan kantor perdana menteri, Senin.

"Perdana Menteri meninjau sejumlah perkembangan situasi keamanan dan kehidupan yang sudah kembali normal setelah pembatasan jam malam dicabut. Ia juga memastikan bahwa pasukan keamanan telah merebut kembali kontrol dan stabilitas juga telah dipulihkan," bunyi pernyataan tersebut.
 
Para pedemo berlarian ketika pasukan keamanan Irak menembakkan gas air mata saat protes berlangsung di Baghdad, Irak, Sabtu (5/20/2019). Sebelumnya, rangkaian protes antipemerintah berlangsung di seluruh negeri selama empat hari dan diwarnai kekerasan. (ANTARA/REUTERS/Thaier Al-Sudani/tm) 

Menurut pernyataan itu, pemerintah telah mengajukan paket reformasi dan akan terus menampung lebih banyak tuntutan para penunjuk rasa.

Sedikitnya delapan orang tewas dalam bentrokan lanjutan antara pasukan keamanan Irak dan pengunjuk rasa antipemerintah pada Minggu (6/10) malam di Baghdad. Peristiwa itu menambah jumlah korban tewas menjadi lebih dari 100 orang, saat kerusuhan memasuki hari ke-6.

Sumber: Reuters

Baca juga: Polisi Irak kembali tembaki massa, korban tewas lebih dari 100 orang

Baca juga: Penguasa Irak cabut larangan keluar rumah di Baghdad

Baca juga: Irak berlakukan larangan keluar rumah di Baghdad
​​​​​​​

Ratusan pencari suaka di Pekanbaru lakukan aksi damai

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019